ROV Tak Mampu Temukan Korban Tenggelam, Kabasarnas Bandung: Visiblity Nyaris Nol

Hasil yang tampak dalam monitor, hanya gambar gelap dengan sesekali lumpur bergerak-gerak.

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Yudha Maulana
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Petugas SAR berupaya mencari korban tenggelam di Cirata dengan menggunakan ROV, Senin (25/12/2017) 


"Tapi di dalam air gelap sekali, visibility hampir nol. ‎Kalau ditanya cara tercanggih, ya belum ada. Kami akan cari cara lain untuk dipikirkan," ujar Slamet. Pencarian korban dilakukan hingga tujuh hari setelah kejadian.

"Sesuai undang-undang, pencarian korban selama tujuh hari atau berakhir pada Rabu (27/12)," ujar Slamet.

Di tengah kondisi air yang keruh, kolam keramba jaring apung (KJA) mempersulit penemuan.

Ia mengatakan, jaring kolam KJA yang mengapung di tengah danau dilepas hingga ke kedalaman 12 meter ke dalam air. Korban dikhawatirkan saat tengah mengapung ke permukaan, tubuhnya tersangkut di jaring kolam KJA.

Baca: Macet Parah, Banyak Mobil Mogok di Tanjakan Naga Punclut, Bau Kopling Pun Meruap

"Jaring yang dilepas kolam KJA ini hingga ke kedalaman 12 meter ke bawah air. Kalau tubuh korban tersangkut di bawah jaring susah kami menemukannya, apalagi disini sejauh mata memandang yang tampak hanya kolam KJA," ujar Slamet.

Kejadian warga tenggelam di Bendungan Cirata bukan kali pertama. Kepala Desa Sirna Galih, Jamaludin menyebut sebelumnya sudah sempat terjadi empat korban tengelam dalam waktu tidak bersaman.

"Seingat saya sempat ada yang tenggelam dan hilang, totalnya empat orang. Sampai sekarang jenazahnya belum ditemukan," kata Jamaludin.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved