Tertunduk Lesu di Kursi Cokelat, Setya Novanto Hanya Keluarkan 24 Kata Selama 30 Menit Sidang
Sepanjang sidang berlangsung, Novanto terlihat tertunduk lesu di atas kursi cokelat yang didudukinya.
Penulis: Futhuriyyah Rufaidah Mahendra | Editor: Futhuriyyah Rufaidah Mahendra
Berdasarkan pada KUHAP, Hakim Ketua Yanto menanyakan perihal nama lengkap Novanto.
Berkali-kali bungkam, akhirnya Novanto menjawab.
"Saya mau nanya dulu sesuai KUHAP. Nama saudara? nama saudara? nama saudara?," tanya Hakim Ketua Yanto.
"Setya Novanto, Pak," jawab Novanto dengan suara yang sangat pelan dan masih tetap tertunduk lesu.
Baca: Bukan Uang atau Kemewahan, Ini yang Jadi Alasan Maqdir Ismail Mau Menjadi Pengacara Setya Novanto
2. Akui Kurang Bisa Mendengar
Sepanjang sidang, Novanto sering tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan hakim ketua.
Karena itulah hakim ketua juga melontarkan pertanyaan apakah Novanto dapat mendengar dirinya.
"Apakah saudara terdakwa bisa mendengarkan pertanyaan saya?" tanya Hakim Ketua Yanto.
"Saya kurang bisa," jawab Novanto.
3. Mengaku Diare dan Tak Diberi Obat
Setelah rentetan pertanyaan yang tak terjawab, Novanto beranjak ke toilet dan sidang dihentikan sesaat.
Kembali dari toilet, Novanto terlihat berbicara pada kuasa hukumnya, Maqdir Ismail.
Kala sidang kembali dibuka, hakim ketua langsung menggunakan momen perbincangan Novanto dan Maqdir sebagai 'senjata'.
"Saya lihat tadi bisa komunikasi sama PH-nya ya bisik bisik ya, sekarang tanya ulang ya, manthuk (mengangguk) paling tidak ya Pak. Nama lengkap saudara? apa nama saudara Setya Novanto?" kembali Yanto bertanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/setya-novanto_20171213_184749.jpg)