Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh yang Setara Puasa Sepanjang Tahun, Berikut Ini Tata Caranya
Diterangkan dalam sebuah hadis bahwa puasa ayyamul bidh adalah tauladan dari ibadah yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai no. 2347. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
4. Tidak dilaksanakan di tanggal 13 Dzulhijah
13 Dzulhijah merupakan bagian dari hari tasyriq, sehingga tidak dianjurkan untuk melaksanakan puasa putih.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Berikut akan dibahas dengan lebih detail mengenai keutamaan dari ibadah puasa Ayyamul bidh
Perintah dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dikisahkan dalam sebuah riwayat hadis bahwa dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memerintahkan secara langsung perihal ibadah puasa ayyamul bidh. Hal inilah yang menjadi salah satu keutamaan dari puasa ayyamul bidh.
Kisah tersebut di riwayatkan dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah yang berkata bahwa:
Au Shooni kholiilii bitsalaatsillaa ada’uhunna hhattaa amuta shoumi tsalaatsati ayyaamin min kulli syahrin, wa sholaati dduhaa, wa naumin ‘ala witrin.
Artinya:
“Kekasihku Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, telah berwasiat tiga hal kepadaku, yaitu; agar selalu berpuasa tiga hari pada setiap bulan, selalu mengerjakan dua raka’at Dhuha, dan selalu mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (Hadits Riwayat. Al-Bukhari)
Dalam hadis tersebut Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan wasiat untuk seluruh umatnya tentang tiga hal. Dimana tiga hal ini adalah ibadah yang sunah dan memiliki manfaat luar biasa untuk ketentraman hati bagi manusia.
Yakni puasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha sebanyak dua rakaat, dan shalat witir sebelum tidur.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa puasa tiga hari setiap bulan atau ayyamul bidh ini dapat membantu menundukkan hawa nafsu manusia saat terjadi fenomena alam yang membuat kondisi psikologis kita menjadi lebih sensitif.
Oleh karena itu Nabi menganjurkan puasa ayyamul bidh ini salah satunya adalah untuk meredakan emosi yang kita rasakan sehingga tetap terkontrol dan berjalan dengan baik.
Kemudian pada perintah berikutnya, yakni sholat dhuha dan witir selain dapat menenangkan jiwa juga dapat mempermudah segala urusan kita di dunia dan menjadi bekal untuk di akhirat nanti.