Fakta Tewasnya Taruna Akpol: Adam Tewas Setelah Dipukul Bertubi-tubi di Ulu Hati oleh Seniornya

Dua di antaranya membawa peralatan, yaitu Gilbert Jordi membawa tongkat kayu, dan Gilbert memegang ring kunci sepeda warna merah.

Editor: Ravianto
tribunjateng/rahdyan trijoko pamungkas
Sejumlah taruna akpol akhirnya hadir di PN Semarang untuk mengikuti sidang dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap korban hingga meninggal dunia. Mereka hadir mengakan pakaian batik, Selasa 19 September 2017. 

TRIBUNJABAR.CO.ID, SEMARANG - Setelah menunggu cukup lama dan dua kali tertunda, akhirnya para tersangka kasus penganiayaan taruna Akademi Kepolisian (Akpol) datang ke Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Selasa (19/9).

Mereka menjalani sidang perdana kasus penganiayaan mengakibatkan korban tewas, dengan agenda pembacaan dakwaan.

Diketahui, dalam dua kali masa sidang di PN Semarang yaitu tanggal 5 dan 12 September 2017 para tersangka mangkir. Akibatnya kasus penganiayaan hingga tewas ini terkatung-katung.

Tepat pukul 10.25, sebanyak 14 tersangka yang mengenakan baju batik turun dari mobil polisi Polda Jateng dengan penjagaan ketat petugas.


Mereka langsung masuk ke ruang sidang Prof Oemar Seno Adji untuk menjalani proses pengadilan.

Awalnya tersangka yang datang berjumlah 10 orang, lima menit kemudian hadir empat tersangka lain.

"Keluar dulu yang tidak bekepentingan, karena ada empat yang akan masuk ruang," kata seorang petugas.

Beberapa saat kemudian, 14 tersangka dipisah dalam tiga ruang, 4 orang tetap berada di ruang Prof Oemar Seno, sembilan lainnya dipindah ke ruang sidang Prof R Soebekti SH, dan satu orang di ruang sidang II.

Rinox Lewi Wattimena (22) terlihat duduk seorang diri di kursi pesakitan Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Selasa (19/9).

Taruna tingkat III Akademi Kepolisian (Akpol) ini menjalani proses persidangan secara terpisah atau tidak bersama-sama 13 terdakwa lain.

Proses sidang yang dipimpin Abdul Halim Amran tersebut mengagendakan pembacaan surat dakwaan.

Terlihat petugas kepolisan bersenjata berjaga-jaga di dalam dan luar ruangan.

Rinox merupakan taruna tingkat III dengan sebutan Brigadir Satu Taruna (Brigtutar). Sedangkan taruna tingkat II disebut Brigadir Dua Taruna (Brigdatar).

Setiap angkatan memiliki tiga orang pengurus dan untuk tingkat III, Ia dipercaya sebagai Komandan Suku (Dansuk).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved