Anaknya Mengidap Katarak, Asri Welas Beberkan Penyebabnya. Tiap Ibu Harus Kenali Tanda Ini!
Meski jumlah penderitanya sedikit, penyakit ini tidak bisa diremehkan karena dapat mengakibatkan kebutaan permanen pada bayi.
Penulis: Amalia Qisthyana Amsha | Editor: Amalia Qisthyana Amsha
Dalam ungkapannya itu, Asri Welas juga memberikan saran kepada perempuan yang akan menikah atau sedang hamil untuk segera memeriksa kondisi kesehatan rahim .
Hal itu untuk mendeteksi apakah penyakit tokso, rubella, atau tors bersarang di tubuh atau tidak.
Pemeriksaan itu tak hanya untuk para perempuan saja, lelaki pun wajib untuk mendeteksi agar terhindar dari segala penyakit yang bisa menyerang buah hati.
Baca: Disebut Pake Piyama ke Acara Ultah, Artis Ini Bungkam Netizen dengan Harganya. Bikin Melongo!
Penyakit katarak juga bisa berasal dari bawaan lahir.
Seperti diketahui, selama ini mungkin kita mengira penyakit katarak hanya terjadi pada orang yang sudah berumur.
Namun ternyata bayi yang baru lahir juga bisa menderita penyakit ini.
Lensa mata bayi yang berwarna hitam ditutupi dengan noda berwarna keabu-abuan atau putih disebut sebagai katarak kongenital.
Tribun Jabar melansir hellosehat.com, katarak kongenital dapat terjadi semenjak kehamilan, yaitu di saat ibu hamil mempunyai penyakit infeksi, seperti campak atau rubella, cacar air, herpes, poliomyelitis, influenza, tokso.
Meski jumlah penderitanya sedikit, penyakit ini tidak bisa diremehkan karena dapat mengakibatkan kebutaan permanen pada bayi.
Baca: Riasan Wajah Laudya Cynthia Bella Dihujat Netizen, Ivan Gunawan Balas dengan Jawaban Menohok!
Kebutaan pada katarak kongenital ini sangat mungkin dicegah dengan deteksi dini dan operasi.
Namun, satu hal sederhana yang bisa dicegah lebih cepat adalah kepedulian terhadap sang buah hati.
Katarak pada bayi bisa dikenali lewat tiga langkah berikut :
1. Beri bayi mainan warna-warni mencolok
2. Gerak-gerakkan mainan tersebut ke berbagai arah
3. Perhatikan respon bayi
Bayi yang penglihatannya normal akan merespon rangsangan tersebut.
Biasanya mata sang buah hati akan mengikuti gerakan mainan itu hingga ada usaha untuk meraih mainannya.
Sementara bayi yang katarak akan menunjukkan perilaku sebaliknya, respon sangat lemah atau bahkan tidak ada respon sama sekali.
