Pelajar Tersambar Api Unggun

Ibunda Bocah yang Tersambar Api Unggun Tolak Dokter Lakukan Operasi yang ke-10, Ini Alasannya

Selama 6 bulan menjalani perawatan di rumah sakit pun semua biayanya menggunakan jaminan kesehatan BPJS.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUN JABAR/HILMAN KAMALUDIN
Mea Nursanti (kiri) sedang mengobati luka Helmi di Rumah Sakit Santo Borromeus, Selasa (25/7/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Ibu dari Helmi Zain Ramdhani (11) , bocah yang tersambar api unggun saat kegiatan perkemahan sekolahnya menolak tawaran dokter untuk menjalani operasi bagi anaknya.

Penolakan itu dilakukan lantaran orang tua Helmi tak sanggup menanggung biayanya.

Selama 6 bulan menjalani perawatan di rumah sakit pun semua biayanya menggunakan jaminan kesehatan BPJS.


"Kita sekarang pakai BPJS, sebelumnya sudah berusaha untuk mencari biaya termasuk ke saudara-saudara," ujar Mea Nursanti Kepada Tribun Jabar di Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung, Selasa (25/7/2017).

Selama enam bulan Helmi sudah menjalani operasi sembilan kali di Rumah Sakit Hasan Sadikin RSHS, Kota Bandung.

Namun, Mea menolak operasi yang ke-10 untuk Helmi yang ditawarkan rumah sakit, karena selain biaya yang menjadi pertimbangan, ia pun melihat kondisi anaknya sudah terus membaik.


Untuk biaya operasi dikatakan Mea, sangat mahal dan BPJS sudah tidak menanggung karena sudah lebih dari enam bulan.

Kondisi kedua kaki anaknya itu sekarang sudah semakin membaik, terlihat dari mata kaki hingga sebagian betis, luka bakarnya sudah kering.

Selain itu, Helmi sudah bisa menggerakan kakinya dan berbicara lantang, terkadang tertawa lepas ketika diajak bercanda. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved