Cerita Marlina, Penderita Kelainan Mulut yang Bercita-cita Jadi Guru
"Marlina cita-citanya jadi guru. Makanya keinginannya cuman satu, ingin sekolah,"
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Tarsisius Sutomonaio
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/marlina_20170612_164623.jpg){kind=small}
lihat foto
Tribun Jabar/Theofilus Richard
Marlina bersama ibunnya, Nunung, di Alun-alun Ujungberung, Senin (12/6/2017).
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Gunung-Batu-Lembang-Bandung-Barat.jpg)
Sehari-hari Nunung dan suaminya hanya berusaha agar bisa makan nasi dengan sayur.
Untuk mengatasi kekurangan biaya, Nunung sering meminjam uang ke tetangga.
Biasanya, saat Ramadan, Nunung menerima bantuan dari masjid sebesar Rp 50.000.
Meski hidupnya serba kekurangan dan memerlukan biaya besar untuk Marlina yang disebut mengidap kanker mulut, Nunung anti mengemis.
Baginya rezeki sudah ada yang mengatur.
"Saya tidak pernah mengemis. Cuma memang suka ada yang ngasih aja," katanya. (*)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/prabowo-subianto-dedi-mulyadi.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Gubernur-Jawa-Barat-De.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Warga-Ujungberung-Kota-Bandung-memperbaiki-rumah-yang-diterjang-angin-puting-beliung.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Hujan-dengan-intensitas-tinggi-ini-disertai-kabut-te.jpg)