Bukan Sopir Angkot, Ternyata Pelajar yang Paling Banyak Melanggar Lalulintas

Rata-rata mereka ini belum cukup umur dan nekat menggunakan sepeda motor untuk pergi ke sekolah

Penulis: Ragil Wisnu Saputra | Editor: Ichsan
Tribunnews/Ragil Wisnu Saputra
Panit Lantas Polsek Cicalengka, Ipda Agus Sukaedi menunjukkan sepeda motor milik pelajar yang sudah menyalahi aturan saat menggelar Operasi Patuh Lodaya 2017 diJalan Cicalengka-Majalaya, Senin (22/5/2017). 

CICALENGKA, TRIBUNJABAR.CO.ID  - Sebanyak 40 persen pelanggaran lalu lintas pada Operasi Patuh Lodaya 2017 di wilayah hukum Polsek Cicalengka dilakukan para pelajar. Pelanggaran tersebut di antaranya tidak menggunakan helm, SIM maupun STNK.

Panit Lantas Polsek Cicalengka, Ipda Agus Sukaedi mengatakan, banyaknya pelanggaran lalu lintas dari kalangan pelajar tersebut dikarenakan banyaknya pelajar yang nekat menggunakan sepeda motor untuk pergi ke sekolah.

"Ada sekitar 40 persenan dari kalangan pelajar. Rata-rata mereka ini belum cukup umur dan nekat menggunakan sepeda motor untuk pergi ke sekolah," kata Agus saat melakukan Operasi Patuh Lodaya di Jalan Cicalengka-Majalaya, Desa Cikuya, Senin (22/5/2017).

Padahal, kata Agus, Unit Lantas Polsek Cicalengka sudah sering melakukan sosialisasi terkait peraturan lalu lintas ke tiap-tiap sekolah di Cicalengka. Namun nyatanya, lanjut Agus, masih banyak pelajar yang belum menaati peraturan lalu lintas.

"Alasan pelajar ini masih klasik. Mereka beralasan jika jarak rumah ke sekolah jauh. Tapi kalau tidak tertib sepertin tidak menggunakan helm ini kan menyalahi aturan dan bahkan membahayakan dirinya," kata dia.

Selain itu, kata dia, banyak para pelajar yang menggunkanan sepeda motor dengan tidak melengkapi asesoris orisinil. Seperti menggunakan kenalpot bising, tidak menggunakan spion, lampu dan pelatnomor.(raw)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved