Kartu BPJS Kesehatan Palsu
Ini Desakan Lembaga Konsumen Terkait Kasus Pemalsuan Kartu BPJS
Adanya kartu palsu ini, jangan sampai hak masyarakat untuk berobat jadi terhambat atau ditolak, bahkan jangan sampai dihapus
Penulis: dra | Editor: Kisdiantoro
BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID - Himpunan Lembaga Konsumen Indonesia (HLKI) meminta pemerintah cepat tanggap terkait ditemukannya kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Desa Kertajaya, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Adanya temuan kartu BPJS palsu ini, membuat masyarakat resah.
Ketua HLKI DKI Jakarta, Jaw Barat, dan Banten, Firman Turmantara, mengatakan adanya kartu BPJS palsu ini jangan sampai membuat masyarakat terlebih ratusan warga di KBB menjadi kesulitan untuk berobat. Masyarakat, ujarnya, memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
"Adanya kartu palsu ini, jangan sampai hak masyarakat untuk berobat jadi terhambat atau ditolak, bahkan jangan sampai dihapus," ujar Firman kepada Tribun melalui sambungan telepon, Senin (25/7/2016).
Adanya kartu BPJS palsu ini, ujar Firman, membuat resah masyarakat baik pemegang kartu BPJS maupun calon pemegang kartu BPJS. Menurutnya, munculnya kartu BPJS palsu ini, menimbulkan kekhawatiran ditengah-tengah masyarakat.
"Masyarakat jadi khawatir apakah kartunya asli atau tidak. Sehingga, pemerintah harus segera secara gencar menginformasikan kepada masyarakat perbedaan kartu yang asli dan palsu," katanya.
Dengan tersebarnya kartu BPJS palsu ini, pihaknya meminta pemerintah untuk meningkatkan pengawasannya. Bukan tidak mungkin, lanjut Firman, masalah ini pun bisa terjadi di tempat lain.
"Berbagai kendala dalam penyelenggaraan BPJS yang selama ini baik yang dikeluhkan masyarakat maupun tenaga kesehatan, harus segera diselesaikan," katanya.
Seperti diketahui, Kartu BPJS palsu beredar di tengah masyarakat Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Diduga terdapat 230 warga sebagai pemegang kartu BPJS palsu yang tersebar di 23 RW. (dra)