Penjualan Organ Manusia

Dirut RSCM: Langkahi Dulu Mayat Dirut Kalau Tenaga Medis Berani Macam-macam

Heriawan mengatakan bahwa pihaknya menjalani prosedur transplantasi dengan ketat.

Editor: Dedy Herdiana
Kompas.com/Robertus Belarminus
Para penyidik Bareskrim Polri terlihat menenteng sebuah boks usai menggeledah RSCM terkait kasus penjualan organ. Kamis (4/2/2016) 

JAKARTA, TRIBUNJABAR.CO.ID - Direktur Utama RSCM Dr Heriawan Soejono mengatakan, pihaknya tidak akan menutup-nutupi jika ada oknum tenaga medis di rumah sakit yang dipimpinnya itu, terlibat penjualan ginjal.

"Masak dia mau langkahin peraturan rumah sakit? Langkahi dulu mayat Dirut kalau dia mau macam-macam," kata Heriawan, di RSCM, Jakarta, Kamis (4/2/2016).

Jika ada dokter yang terlibat perdagangan ginjal, Heriawan mengingatkan mereka untuk siap menghadapi sanksi yang diatur undang-undang.

RSCM, menurut dia, tidak akan melindungi oknum yang melakukan pelanggaran.

"Sesuai dengan sanksi pidana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, maksimal 10 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar," ujarnya.

Heriawan mengatakan bahwa pihaknya menjalani prosedur transplantasi dengan ketat.

Sebelum dilakukan transplantasi ginjal, pasien akan menjalani proses verifikasi kemudian pemeriksaan medis. "Yang tidak lolos verifikasi, kita tolak," ujar Heriawan.

Sejak 2009, RSCM sudah melayani 300-an pasien transplantasi ginjal. Sekitar 30 persen di antaranya ditolak karena tidak lolos verifikasi.

Sebelumnya, Bareskrim Polri mengungkap kasus perdagangan organ ginjal. Tiga orang ditangkap oleh Bareskrim dalam kasus ini.

Hari ini, Bareskrim menggeledah RSCM terkait kasus ini. Pihak Bareskrim mengamankan dokumen dari ruang rekam medik dalam penggeledahan tersebut.

Dokumen itu berisi data pemberi dan penerima transplantasi ginjal di RSCM sejak 2013. (KOMPAS.com/Robertus Belarminus)

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved