Sorot
Paling Tidak, Taman-taman Utuh
GUYURAN hujan tak menyurutkan warga bergembira merayakan malam pergantian tahun di Kota Bandung.
Penulis: Arief Permadi | Editor: Dedy Herdiana
GUYURAN hujan tak menyurutkan warga bergembira merayakan malam pergantian tahun di Kota Bandung.
Di Jalan Asia Afrika warga menyemut. Begitu pula di titik-titik keramaian lainnya seperti di Jalan Braga Pendek, Jalan Soekarno, Jalan Dewi Sartika, Diponegoro, dan sejumlah taman termasuk Alun-alun, dan sekitar Gedung Sate.
Di Jalan Braga Pendek, guyuran hujan tak menghalangi warga Bandung untuk berjingkrak mengikuti alunan musik reggae.
Sebagian lainnya asyik mengikuti berbagai permainan yang sengaja digelar. Ada juga yang sekadar nongkrong, atau menikmati hiburan dari panggung- panggung kecil yang didirikan di beberapa titik.
Mereka yang suka wayang berbondong-bondong menuju halaman Gedung Sate di mana dalang Dadan Sunandar Sunarya menggelar aksinya. Kerumunan juga terlihat di area parkir 3 Kebun Binatang Bandung, tempat sejumlah pagelaran seni digelar.
Alun-alun Bandung yang cantik setelah ditata ulang bahkan telah ramai sejak siang. Ibu-ibu, bapak-bapak, tua muda, besar kecil, tumplek di sana.
Saking asyiknya bergembira, 11 anak bahkan sempat terpisah dari orang tuanya. Syukurlah, itu tak berlangsung lama. Semuanya berhasil kembali dipertemukan dengan orang tuanya masing-masing.
Semakin malam, pesta semakin ramai, sekalipun beragam acara yang digelar sangat sederhana. Meski sempat dilarang, pesta kembang api menjelang detik-detik pergantian tahun tak bisa dicegah.
Hingga dinihari, suara ledakan disertai cahaya berwarna-warni sesekali masih terdengar memecah dingin malam.
Namun, seperti diduga, kemeriahan pesta menyisakan sampah di hampir semua titik keramaian. Kertas dan plastik bekas bungkus makanan atau botol minuman berserakan di taman-taman dan sejumlah jalan protokol.
Begitu pula bungkus-bungkus rokok dan karton bekas terompet yang sudah penyok, kotor terinjak-injak.
Direktur utama PD Kebersihan Kota Bandung, Deni Nurdiana, mengatakan, volume sampah usai perayaan pergantian tahun meningkat hingga sekitar 200 ton.
Jika hari biasa rata-rata volume sampah sekitar 1.500 ton. Usai perayaan tahun baru, sampah mencapai kira-kira 1.700 ton.
Sebagian besar peningkatan terjadi di titik-titik keramaian pesta tahun baru. Di kawasan Alun-alun Kota Bandung saja, sampai usai perayaan ganti tahun mencapai sembilan ton, atau meningkat sekitar tiga ton dari hari biasa.
Peningkatan volume sampah juga terjadi di Jalan Braga, Asia Afrika, kawasan Dago, Gasibu dan sekitar Ujungberung. Hingga kemarin siang, sebagian sampah itu masih teronggok di tempat pembuangan sementara karena keterbatasan armada pengangkut.
