Longsor di Pangalengan
Evakuasi Kembali Dilakukan Hari Ini
"Jalur dari Banjaran ke Pangalengan saja merupakan daerah rawan bencana,"
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Deni Ahmad Fajar
PANGALENGAN, TRIBUN - Proses evakuasi korban longsor di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung akan kembali dimulai hari ini pukul 07.00. Evakuasi akan dilakukan selama satu minggu.Camat Pangalengan, Yayan Suheryan menuturkan, pihaknya kini fokus terhadap dua kegiatan utama. Pertama menangani pengungsi yang difokuskan di Kantor Desa Margamukti. Kedua melakukan evakuasi korban longsor yang diindikasikan masih tertimbun.
Menurut Yayan, warga di Cibitung sebagian merupakan pekerja perkebunan teh Kertamanah PTPN VIII. Sisanya bekerja sebagai buruh serabutan dan pensiunan perkebunan.
"Paling yang kerja di kebun teh sekitar 50 orang. Dulunya memang pemukiman untuk pekerja kebun teh. Tapi sekarang sudah membaur," ujar Yayan di Kantor Desa Margamukti, Rabu (6/5).
Untuk melakukan proses evakuasi, lanjut Yayan, hari ini pihaknya telah meminta untuk mendatangkan damkar agar membantu pencarian korban. Selain itu tiga alat berat dan genset juga disiapkan.
Diakui Yayan jika wilayah Pangalengan memang daerah rawan bencana longsor. Sebagai daerah yang subur, kepadatan tanah di Pangalengan cukup gembur. Dari 13 desa di Pangalengan, wilayah Margamukti merupakan daerah paling rawan.
"Jalur dari Banjaran ke Pangalengan saja merupakan daerah rawan bencana. Ada sembilan titik longsoran. Jadi kita di sini juga terus waspada," katanya.
Terkait ledakan yang diduga menjadi penyeban longsor, Yayan belum bisa berkomentar lebih lanjut. Hal itu harus dilakukan kajian terlebih dulu. (wij)