Persib Juara LSI
Bobotoh Diimbau Tak Lakukan Sweeping Mobil Plat B
Perwakilan Bobotoh mengimbau Bototoh agar tidak melakukan sweeping mobil plat B dan masyarakat.
Penulis: Tarsisius Sutomonaio | Editor: Kisdiantoro
BANDUNG, TRIBUN- Perwakilan bobotoh mengimbau bototoh agar tidak melakukan sweeping mobil plat B dan masyarakat.
Hal itu berkaitan dengan kejadian yang melanda Bototoh di Jakarta sepulang dari Palembang untuk menyaksikan pertandingan final Persib Bandung kontra Persipura Jayapura, akhir pekan lalu. Bahkan, Bobotoh siap mengganti rugi mobil-mobil plat B yang rusak saat perayaan gelar juara Pangeran Biru.
"Kalau ada mobil plat B yang rusak selama konvoi, kami siap bertanggung jawab. Wali kota (Bandung) pun sudah menyatakan siap ganti," ujar pengurus Viking Persib Club, Firman, ketika konferensi Pers di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Bandung, Rabu (12/11).
Dua pernyataan itu adalah agian dari keseluruhan pernyataan menyikapi kejadian yang menimpa rekan-rekannya. Dalam jumpa pers itu, Firman bersama Ceper, Jimmy, dan Abel menolak klaim bahwa Bobotoh yang mengawali masalah terjadinya pelemparan bus.
"Sejak di Tol Tangerang sudah terjadi pelemparan (bus yang ditumpangi Bobotoh). Kami pun keberatan bahwa Bobotoh memprovokasi dan melempari rumah warga. Kami yang dilempari dengan batu, pedang, dan bom molotov," kata Firman.
Firman dan kawan-kawan meminta polisi memanggil pengurus Jackmania sebagai pihak yang dinilai harus bertanggung jawab atas masalah ini. Mereka juga mengharapkan PSSI bersikap lebih keras.
"Saat itu, kami ingin segera tiba Bandung untuk merayakan gelar juara Persib tapi kami diserang di tengah jalan. Kami keluar dari bus supaya lebih aman. Enam orang menyamankan diri ke mobil polisi dan bukan diamankan. Mereka masih trauma," kata Ceper menimpali.
Firman dan kawan-kawan mengaku sebagai pihak yang membantu memberangkatkan Bobotoh dengan 40 bus ke Palembang pada 5 November lalu atau dua hari sebelum partai final di Stadion Jakabaring. (tom)