Kekerasan Fisik di Unila

Tujuh Jurnalis Dikepung Mahasiswa Saat Liput Perpeloncoan di FT Unila

TUJUH jurnalis yang hendak kembali ke kantor, langsung dikepung para mahasiswa FT dan alumni.

Editor: Dicky Fadiar Djuhud

BANDAR LAMPUNG, TRIBUN  - Kegiatan perpeloncoan dengan kekerasan fisik rupanya masih menjadi budaya di Fakutas Teknik Universitas Lampung (FT Unila).

Kekerasan fisik tersebut membuat beberapa mahasiswa masuk ke rumah sakit (RS) akibat ulah para senior. Berdasarkan pantauan Tribunlampung.co.id, Rabu (10/9/2014), di sekitar kantin FT Unila, masih ada kegiatan perpeloncoan tersebut.

Hari ini, mahasiswa baru (maba) mengenakan pakaian serba hitam. Saat beberapa wartawan hendak melakukan investigasi di sekitar kantin, terlihat para mahasiswa memanggil para awak media ini dengan sebutan yay dan atu serta badan selalu membungkuk.

Lalu sekitar pukul 16.00 WIB, tujuh jurnalis yang hendak kembali ke kantor, langsung dikepung para mahasiswa FT dan alumni.

Berdasarkan kesaksian beberapa orangtua mahasiswa, seperti orangtua OC, anaknya telah mendapatkan perlakukan yang tidak manusiawi seperti ditampar dan ditendang dari para kakak tingkatnya di FT Unila.

"Hal tersebut berdampak kepada anaknya yang tidak mau kuliah," katanya.

Ada dua maba yang sampai dirawat di rumah sakit lantaran disiksa seniornya di FT saat propti yang berlangsung dari tanggal 25 Agustus hingga hari ini. Adapun mahasiswa yang mendapatkan perawatan di antaranya AD di RS Urip Sumoharjo dan satu orang FH yang dirawat di RS Bumi Waras. (Laporan Wartawan Tribun Lampung Bayu Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved