Jokowi atau Prabowo, Mahasiswi Cantik Ini Berharap Presiden Terpilih Banyak Perhatikan Pendidikan

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pesta Demokrasi pada Pemilu 2019 sudah selesai dilaksanakan 17 April 2019 kemarin.

Berbagai kalangan mempunyai harapan yang tinggi, khususnya di kalangan mahasiswa, kepada calon pemegang kekuasan nantinya, khususnya Presiden dan Wakil Presiden terpilih nanti.

Mereka berharap presiden terpilih, Jokowi atau Prabowo Subianto, dapat memberikan perhatian lebih di dunia pendidikan.

Mahasiswi yang berkuliah diperguruan tinggi swasta di Kota Bandung, Wiwiet Dwi Aryani, bergarap presiden terpilih nantinya amanah dan memajukan bangsa Indonesia, khususnya didunia pendidikan.

"Buat presiden yang terpilih semoga amanah, semoga presiden membawa kemajuan untuk bangsa, adil juga, siapa Presiden terpilih nantinya membawa lebih baik untuk indonesia. Khususnya didunia pendidikan lebih ada pemerataan, mahasiswa kalau sudah lulus diberikan lapangan pekerjaan lebih dibuka dan perbanyak,," ujar Wiwiet saat ditemui Tribun Jabar dikampusnya, Kamis (18/4/2019).

• Kantor Polisi Kemalingan, Sejumlah Senjata Raib, Pos Ditinggal Karena Polisi Nobar Liga Champions

Selain itu, menurut Wiwiet ada pemerataan biaya bagi perguruan tinggi negeri dan swasta, supaya orang yang kurang mampu bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

"pemerintah juga adil, ngga cuma negeri saja, swasta juga, buat orang yang kurang mampu bisa kuliah juga," ujarnya.

Hal sama diungkap mahasiswa lain bernama Alisha Nurkhairina, menurutnya harapan bagi Presiden dan Wakil Presiden terpilih nantinya terkait dunia pendidikan, ada pemerataan diseluruh wilayah Indonesia.

"Presiden dan Wakil Presiden terpilih nantinya amanah, jujur, lebih membuka matanya kepada masyarakat, kalau saya pendidikan kurang merata," ujar Alisha.

• Ini Nama Petugas KPPS Rancasari Kota Bandung yang Meninggal saat Kawal Pemilu, Begini Kronologinya

Selain itu, Alisha mengatakan isu penegakan hukum juga harus diselesai, contohnya kasus Novel Baswedan

"Isu hukumnya kaya kasus Novel Baswedan dan Audrey diadili juga dan diungkap," ujarnya.

Sementara itu, Wiwiet menambahkan yang paling penting berkurangnya kasus korupsi di Indonesia, menurutnya masalah korupsi ini dinilai malah semakin banyak, bukannya berkurang.