Pilpres 2019
Sama-sama Kampanye di GBK, Ini Perbedaan Jokowi dan Prabowo Subianto
Dirangkum dari Tribunnews.com dan Kompas.com, berikut perbedaan kampanye kedua capres di Stadion Gelora Bung Karno.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Kampanye capres-cawapres 2019 memasuki babak pamungkas. Hari ini, Sabtu (13/4/2019) pasangan Jokowi-Maruf Amin menggelar kampanye akbar, kampanye terakhir mereka di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Sementara Pasangan no 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah menggelar kampanye akbar di tempat yang sama, pekan lalu.
Lalu bagaimana kemeriahan antara massa pendukung Jokowi & Prabowo ketika mereka kampanye akbar di Gelora Bung Karno? Apa pula yang disampaikan Jokowi maupun Prabowo dalam kampanye akbar tersebut?
Dirangkum dari Tribunnews.com dan Kompas.com, berikut perbedaan kampanye kedua capres di Stadion Gelora Bung Karno.
• Ini Alasan Tina Talisa Jadikan Nilai Luhur Sunda Sebagai Visi Perjuangan Politik
1. Kampanye Jokowi-Maruf Amin
Segala penjuru Jakarta hari ini menjadi lautan putih. Ini tak terlepas arak-arakan ratusan ribu massa yang menuju kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (13/4).

Segala penjuru ibu kota tampak dipenuhi massa berbaju putih. Mulai dari jalan raya yang penuh sesak dipadati massa yang melakukan konvoi dari sejumlah wilayah.
Massa pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf memadati kawasan Gelora Bung Karno ( GBK), Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

Pantauan di pintu masuk stadion 61-62, sejumlah orang terpaksa duduk lesehan di depan pintu tersebut melihat ke arah layar yang sudah disediakan panitia.
Beberapa di antaranya menggelar kardus air mineral untuk alas mereka duduk, ada pula yang rela berdiri di bawah terik matahari sambil melihat ke layar untuk menonton acara bertajuk "Konser Putih Bersatu" tersebut.
Pidato
Dalam pidatonya, Jokowi mengingatkan pentingnya pengalaman dalam memimpin Indonesia. "Bapak ibu dan saudara-saudara sekalian yang saya hormati, menakhodai kapal besar seperti negara kita ini yang penduduknya mencapai 269 juta orang membutuhkan pengalaman. Betul?" kata Jokowi di hadapan ratusan ribu pendukunganya.

Ia juga menegaskan bahwa Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945 sudah final.
"Perlu kita ingat bahwa dasar negara kita Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945 sudah final, harga mati dan tidak bisa diganggu gugat," kata Jokowi.
Pernyataan Jokowi itu disambut sorak sorai para pendukungnya yang memenuhi GBK.