Sekda Tolak Kabupaten Bandung Disebut Sarang Terduga Teroris, Bentuk Satgas Cegah Dini
Densus 88 Antiteror mengamankan terduga teroris WP di Baleendah dan TK di Banjaran, Kabupaten Bandung.
Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNJABAR.ID, SOREANG- Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Teddy Kusdiana menyatakan Kabupaten Bandung bukanlah sarang terduga teroris.
Teddy Kusdiana berkomentar demikian menyusul penangkapan dua terduga teroris oleh Tim Detasemen Khusus Anti Teror (Densus) 88 di wilayah Kabupaten Bandung dalam seminggu terakhir.
Keduanya terduga teroris tersebut diduga termasuk dalam jaringan teror JAD (Jaringan Ansharut Daulah).
Penangkapan pertama terjadi pada Kamis (28/4/2019). Densus 88 Antiteror berhasil mengamankan terduga teroris WP di Baleendah.
Selang sepekan kemudian, Rabu (3/4/2019) Tim Densus 88 Antiteror kembali mengamankan terduga teroris TK di Desa Sindangpanon, Kecamatan Banjaran. TK ini tinggal di sebuah kompleks perumahan bersama keluarganya.
• Terduga Teroris Batujajar Pura-pura Menyerah Sebelum Sabetkan Pisau
• Ini Tanggapan RS Dustira Terkait Kabar Anggota Polda Jabar Terluka Saat Mengamankan Terduga Teroris
Teddy Kusdiana membantah jika Kabupaten Bandung menjadi sasaran tempat tinggal para terduga teroris.
"Tidak! Belum menjadi sasaran tapi memang ada pecahan kelompoknya (teroris) yang bertempat tinggal dan ngontrak di Kabupaten Bandung," ujarnya di Soreang, Jumat (5/4/2019).
Oleh karena itu Pemkab Bandung telah mengantisipasi dengan memberikan apresiasi peningkatan insentif kepada RT/RW di setiap desa. Salah satu fungsinya untuk deteksi dini terorisme.
"Teroris adalah tugas bersama tidak bisa ditangani oleh aparat saja atau oleh pemda saja. Kebijakan-kebijakan Kabupaten Bandung dengan apresiasi RT/RW untuk mendeteksi awal keberadaan teroris. Berkolaborasi dengan Babinsa dan Babinkamtibmas di desa," tuturnya.
• Fabiano Siap Menyongsong Kick Off Liga 1, Ini Katanya Tentang Chemistry dengan Bojan Malisic
• Longsor Landa Karyamukti Cililin, 60 Rumah Terdampak
Selain itu sebagai langkah antisipasi masuknya paham-paham radikalisme di Kabupaten Bandung, Pemkab sudah membentuk Tim Satgas Cegah Dini (terorisme) beberapa waktu lalu. Dalam Satgas tersebut terdapat berbagai anggota OPD (Organisasi Perangkat Daerah).
"Satgas tersebut dilantik langsung oleh Dirjen Kesbangpol sebagai bentuk antisipasi cegah dini dari pemerintah," ungkapnya.
Lebih lanjut Sekda mengimbau kepada RT/RW untuk meningkatkan antisipasi pada setiap warga pendatang yang masuk ke Kabupaten Bandung.
Mereka termasuk RT/RW diimbau untuk segera melapor kepada kepolisian jika ada hal-hal mencurigakan dari para warga pendatang.
"Lihat dulu jika ada yang pindah atau mengontrak, periksa surat pindahnya dari mana, deteksi oleh tetangga-tetangganya juga. Kalau sampai 0 persen (aksi terorisme) tidak munkin, tapi minimal diminimalisir," katanya.
