Kisah Kakek Saidi, Tetap Mandiri di Usia Senja, Jualan Tahu Sumedang dan Peyek di Pinggir Jalan

Meski telah berusia senja, semangat untuk mempertahankan hidup terus menyala pada seorang kakek 65 tahun ini.

Penulis: Ery Chandra | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Ery Chandra
Kakek Saidi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Meski telah berusia senja, semangat untuk mempertahankan hidup terus menyala pada seorang kakek 65 tahun ini.

Kakek bernama Saidi ini setiap hari duduk di dekat satu rumah makan di pinggir Jalan Cikutra, Kota Bandung hanya untuk menjual camilan ringan, Tahu Sumedang dan Peyek.

Kakek beruban ini sejak 1980-an berjualan makanan ringan. Bahkan masih tangguh untuk berkeliling dari perumahan ke perumahan di Kota Bandung.

Dengan peralatan seadanya, Abah Didi sapaan karibnya menyulap dua buah drum berukuran sedang berwarna biru dan satu wadah berbahan plastik (baskom) untuk menaruh dagangannya.

Beberapa orang yang akan masuk ke tempat makan itu hanya sekilas menantap, tak peduli, bahkan ada juga beberapa orang membeli dagangannya.

"Di sini mangkal setiap hari. Jualan dari jam delapan pagi sampai jam tujuh malam. Habis itu pulang," ujar Abah Didi, di Jalan Cikutra, Kota Bandung, Senin (1/4/2019).

Pendengaran Abah Didi sudah kurang membaik, sehingga apabila berbicara dengannya musti diulang beberapa kali.

Pria asal Kota Bandung ini menyampaikan kini karena faktor usia untuk jalan kaki berkeliling mudah sekali lelah. Makanya pada 2004 lalu, ia lebih memilih duduk untuk menanti pembeli.

Baru Ngontrak Seminggu, Terduga Teroris itu Keburu Diciduk Polisi di Bojongmalaka Baleendah

Terkadang masih ada pembeli yang bermurah hati, namun pernah pula mengalami ada pembeli yang nakal.

"Yang bahagia rezeki tiba-tiba ada orang memborong dagangan saya. Pernah juga ada pembeli enggak membayar. Macam-macam risiko kalau jualan di jalan," katanya.

Harga sekantung Tahu Sumedang Rp 10 ribu dan peyek seharga Rp 5 ribu.

Walaupun kadang memperoleh kerugian, ayah tiga orang anak dan satu istri ini hanya bisa pasrah.

Cekcok Berakhir Tragis di Kafe Pulonyamuk, Nyawa Eko Melayang

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved