Pelajar SMAN 9 Bandung Kerjakan USBN Gunakan Smart Router Edubox Berbasis Android
Tahun Ini, SMAN 9 Bandung melaksanakan USBN berbasis Android pertama kali menggunakan Edubox.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tahun Ini, SMAN 9 Bandung melaksanakan USBN berbasis Android pertama kali menggunakan Edubox.
Edubox adalah platform aplikasi ujian atau pembelajaran berbasis web, dengan server lokal smart router tanpa akses internet.
Kelapa Sekolah SMAN 9 Bandung, Agus Setia Mulyadi, mengatakan penerapan edubox tersebut dapat meringankan siswa dalam mengerjakan soal, sekaligus mengefesiensikan waktu pengerjaan.
"Saya kira secara teknis untuk siswa jauh lebih meringankan, karena jika menggunakan pensil dan kertas ketika ia memilih opsi A, B, C, D hingga E ia harus mengisi bulatan dan itu butuh waktu," ujar Kelapa Sekolah SMAN 9 Bandung, Agus Setia Mulyadi, kepada Tribun Jabar saat ditemui di SMAN 9 Bandung, Senin (18/3/2019).
Menurutnya dengan berbasis android, ketika siswa mendapatkan jawaban ia hanya cukup meng-klik pilihan, langsung menjawab, dan lebih menghemat waktu.
• Kisah Nike Ardilla yang Selamatkan SLB Bangkrut, Saat Peletakan Batu Pertama Tiba-tiba Kecelakaan
Selain itu baginya kini sekolah pun bisa menghemat biaya penyelenggaraan ujian sekolah, karena tidak perlu lagi membeli alat-alat tulis kantor (ATK), serta tidak perlu lagi mengeluarkan biaya besar untuk penggandaan soal.
"Karena semua sudah dihandle, jadi soal muatan guru kami masukkan ke dalam smart router yang ada di ruangan masing-masing. Sehingga siswa bisa mengakses soal menggunakan android masing-masing," ujarnya.
Sebelumnya di SMAN 9 Bandung telah menyediakan jaringan wifi terjaring kuat, demikian siswa bisa menggunakan fasilitas tersebut.
Edubox dikatakan Agus, teknologi yang relatif aman, karena menggunakan jaringan router sehingga sulit terkena hacker.
Pasalnya soal-soal ujian baru bisa dibuka ketika smart router terkoneksi jaringan berada di ruangan kelas, dan hanya bisa diakses oleh sejumlah siswa yang ada di kelas tersebut.
Pengawas hanya cukup membawa smart router tersebut ke dalam kelas. Agus mengatakan jika dulu pengawas membawa paket soal, maka sekarang hanya cukup membawa smart router.
Satu kelas terjaring 1 router, bisa langsung diakses oleh siswa yang ada di ruangan kelas tersebut.
Sementara itu Agus mengungkapkan pelaksanaan USBN atau USBK tersebut akan berlangsung selama 8 hari ke depan.
"Alhamdulillah di hari pertama ini tidak ditemukan kendala karena memang sebelumnya siswa sudah melakukan try out," ujarnya.