Kisah Inspiratif
Kisah Sukses Bos Seafood Bang Bopak, Dulu Tukang Cuci Piring, Dalam 2 Tahun Punya 3 Rumah 6 Mobil
Itulah yang dirasakan oleh pemilik usaha kuliner seafoood kiloan Bang Bopak, Agung Satria Perdana
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Apa yang Anda dapatkan dan kerjakan saat ini adalah hasil dari usaha dan kerja keras yang dilakukan. Itulah yang dirasakan oleh pemilik usaha kuliner seafoood kiloan Bang Bopak, Agung Satria Perdana (31).
Memiliki 6 cabang Bang Bopak di Jalan Katamso, Pahlawan, dan Mekarwangi, Kota Bandung. Juga di Jatinangor dan Sumedang, serta di Bali bukanlah hasil pemberian orangtua.
Agung Satria Perdana menjalani usaha kuliner ini dengan keringat sendiri, kisahnya pun begitu menginspirasi, menyadarkan tidak ada usaha yang instan.
Kisah Agung Satria Perdana bermula dari rumah berukuran 6 meter x 3 meter di Jalan Katamso yang dihuni oleh lima orang anggota keluarga sederhana.
Agung adalah anak pertama dan memiliki dua orang adik, sejak kecil Ia tidak memiliki kamar karena kondisi rumahnya yang sempit.
Sebagai seorang kakak pertama, Agung Setia Perdana pun sejak SMP harus mencari uang tambahan untuk uang jajan sekolahnya.
"Waktu SMP saya jualan stiker cutting yang dulu dijual Rp 15 ribu dapat 50 piece. Stiker ini laku banget pada zamannya buat ditempel di helm dan motor," ujar Agung saat ditemui di gerai Seafood Bang Bopak Mekarwangi, Jalan Indrayasa No 100, Cibaduyut, Kota Bandung, Senin (18/3/2019).
Ketika SMA, Agung mencari uang tambahan dengan cara mengambil proyek kaus, jaket kelas dan jaket angkatan yang hasilnya memang menggiurkan.
• Dari Jualan Tembakau Gorila, Pelajar Ini Mampu Sewa Apartemen tapi Kini Harus Meringkuk di Penjara
"Saya pernah dapat orderan dengan untung mencapai Rp 400 juta, tapi enggak jadi apa-apa. Saya juga bingung uangnya kemana," ujarnya sambil tertawa.
Jatuh bangun dalam berusaha telah dilalui oleh. Ia pun pantang menyerah untuk bisa bertahan hidup.
Singkat cerita ketika lulus SMA, impian Agung untuk menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi harus pupus karena tak ada biaya.
Ia pun memutuskan bekerja di sebuah kafe sebagai pencuci piring. Namun Agung hanya bertahan selama tiga bulan, tak kuat tangannya terus mencuci hingga telapak tangannya melepuh.
Agung pun bingung harus bekerja apa, tak lama dari kejadian itu pada 2016 Ia mendapat tawaran dari temannya untuk mengisi bagian makanan di sebuah kafe Jalan Diponegoro.

"Saya nggak punya uang untuk bikin menu makanan apa di sana. Akhirnya saya memutuskan pinjam uang saudara Rp 1,5 juta untuk menjual seafood," ujar Agung.
Di hari pertama mencoba membuka usahanya, kabar tak menggembirakan datang pada Agung.
Pukul 11.00 WIB, Agung baru saja mempersiapkan makanannya kemudian pukul 15.00 WIB Agung harus meninggalkan tempat tersebut dengan alasan yang kurang jelas.
Mau tak mau Agung harus keluar dari kafe tersebut dengan sisa seafood yang masih ada dan menjadi modal usahanya.
Ketika pulang ke rumahnya, sang Ibunda pun bertanya bagaimana jualan hari ini. Agung mengaku bingung harus menjawab apa.
"Untuk menyenangkan hati orangtua saya cari kontrakan untuk jualan tapi modalnya juga kan nggak ada. Akhirnya saya buka di pinggir jalan aja daripada busuk," ujarnya.
Bermodalkan satu meja, Agung pun memberanikan diri membuka seafoodnya. Ia pun menggunakan teknik marketing dengan mengajak teman-temannya nongkrong supaya terlihat ramai.
"Tapi ternyata nggak ngaruh, jualan saya tetep sepi nggak ada yang beli," ujarnya sambil tertawa.
Butuh waktu seminggu akhirnya pembeli pun datang, Agung pun mengerjakan semuanya mulai dari melayani, memasak, hingga mencuci.

Dalam waktu sebulan seafood Bang Bopak semakin ramai, dan Agung pun mengemas menu dengan lebih variatif.
"Saat itu saya mikir gimana caranya supaya seafoodnya cepet abis, jadi saya bikin menu yang dicampur yang menjadi favorit saat ini" ucap Agung.
• Zinedine Zidane Lanjutkan Misi yang Tertunda, Datangkan Pemain Liverpool ke Real Madrid
Setelah semakin ramai, Agung pun melihat minat pembeli di seafood kiloannya ini semakin meningkat.
Ia pun meminjam modal kepada seorang bos untuk membuka seafood Bang Bopak di Jalan Katamso.
Dalam jangka waktu dua tahun, seafood Bang Bopak semakin dikenal dan pengunjungnya selalu ramai.
"Dalam sehari Bang Bopak menghabiskan bahan baku sebanyak 4-5 ton yang mulanya hanya 24 kilo," katanya.
Hal yang membuatnya senang adalah baru dua tahun ini juga Ia memiliki kamar sendiri.
Atas hasil kerja keras dan usahanya saat ini Agung sudah memiliki 3 rumah dan 6 mobil yang salah satu di antaranya adalah mobil sport.
Untuk usaha Seafood kiloan Bang Bopak, Agung berencana akan menambah 12 cabang di beberapa kota besar lainnya seperti Surabaya dan Jakarta.