Ini 6 Harapan Warga Muda Jawa Barat lewat 100 Hari Kerja Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul, Ada Harapanmu?

Rupanya ada beberapa program Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum yang mengena dan ditunggu-tunggu oleh warga Jabar.

TRIBUN JABAR/FIDYA ALIFA
RUMPUT LEMBAP - Pengunjung Alun-alun Bandung tetap bermain meskipun area rumput sintetis lembap, Selasa (2/1/2018). 

"OTT Bupati Cianjur mah parah sih. Warga banyak mengeluh di bawah kepemimpinan dia. Kaget aja pas pulang ke Cianjur banyak rute angkot yang diubah. Yang tadinya bisa naik angkot satu kali, ini malah jadi dua kali, jadi makin lama waktunya. Teu efisien, ongkos jadi dobel. Karunya atuh rakyat leutik nu imahna jauh (kasian orang kecil yang rumahnya jauh)," kata Riska yang bekerja di Ibukota ini.

Ternyata Ini Penyebab Banjir di Melong Kota Cimahi, Ratusan Warga Jadi Korban

2. Jangan Lupakan Infrastruktur

Putri Silviani (22), Warga Kelurahan Kotakulon, Kecamatan Garutkota, Kabupaten Garut.

Putri mengatakan, mungkin saja program-program yang diluncurkan pasangan ini belum berdampak luas di 100 hari pertamanya dan harus terus ditingkatkan realisasinya.

Hal ini disebabkan pasangan ini baru bekerja 100 hari.

"Saya mungkin belum merasakan dari visi misinya mereka. Semoga saja prospek ke depannya, visi misinya Gubernur Jabar bisa dilaksanakan satu persatu dan bisa merata," kata Putri yang berprofesi sebagai presenter ini.

Putri berharap berbagai program yang sudah diluncurkan benar-benar dilaksanakan secara cepat sehingga tidak terkesan sekedar launching.

Berbagai persoalan dasar seperti infrastruktur, katanya, jangan sampai dilupakan.

"Kalau untuk dibenahi mungkin beberapa ruas jalan di kota-kota kecil banyak sekali kerusakan. Mungkin lewat gubernur dan struktur di bawahnya, bisa membenahi itu. Harapannya, semoga yang sudah di digembor-gemborin itu, mau program apapun itu, mau pembangunan tol, reaktivasi kereta, semoga dilaksanakan dengan baik dan enggak harapan kosong," katanya.

3. Tidak Bisa Dihitung dalam 100 Hari, Berharap Rute Penerbangan Berlin-Kertajati.

Dede Rudiyana (31), warga Desa Dawuan, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka.

Sebagai warga Majalengka yang bekerja di kota Rostock di Jerman, Dede terus memantau pembangunan di Jabar dan kampung halamannya.

Dia pun tidak setuju dengan konsep penilaian 100 hari kerja gubernur dan wakil gubernur saat dimintai komentarnya mengenai 100 hari kerja Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul.

"Aku agak kurang suka dengan penilaian 100 hari kinerja. 100 hari dari lima tahun itu cuma sekitar 5 persen, mana bisa kita menilai seseorang dari 5 persen kinerjanya. Lagian di 100 hari masa awal dia memimpin dia juga harus banyak menghabiskan waktu dengan proyek dari pejabat sebelumnya, mana yang dilanjut mana yang tidak," katanya.

Namun dalam 100 hari kinerjanya, kata Dede, terlihat fokus apa saja yang akan digarap oleh Ridwan Kamil dan pasangannya ke depan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved