Batu-batu Candi Bojongmenje Masih Tetap 'Tercecer' di Antara Bisingnya Deru Mesin Industri

Deru mesin pabrik tekstil di sekitar kawasan yang berdasarkan petunjuk papan informasi merupakan Situs Candi Bojongmenje, begitu terdengar jelas.

Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Hakim Baihaqi
Kondisi tempat penyimpanan batu-batu candi di Situs Candi Bojongmenje yang berada di Kampung Bojongmenje, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Senin (19/11/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Deru mesin pabrik tekstil di sekitar kawasan yang berdasarkan petunjuk papan informasi merupakan Situs Candi Bojongmenje, begitu terdengar jelas.

Situs Candi Bojongmenje yang berada di Kampung Bojongmenje, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, ini memang berada di kawasan industri.

Lokasi Situs Candi Bojongmenje ini pun letaknya berada di tengah deretan sejumlah pabrik tekstil dan permukiman padat penduduk.

Setelah melalui jalan yang tidak begitu lebar, di Situs Candi Bojongmenje tampak ada dua buah bangunan bilik bambu yang sudah lapuk.

Di sekelilingnya terdapat sejumlah tumpukan batu berbagai ukuran.

Saat mencoba mendekati bangunan tersebut, polusi udara yang dihasilkan oleh sejumlah pabrik tekstil di Kampung Bojongmenje, hilang seketika, tergantikan aroma dupa menyengat di seluruh penjuru bangunan.

Setelah dilihat lebih detail, ternyata sejumlah tumpukan batu yang dikelompokan berdasarkan karakater tertentu dari batu tersebut merupakan batu-batu yang diduga bagian dari susunan batu Candi Bojongmenje.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Jabar, Situs Candi Bojongmenje pertama kali ditemukan di abad 21 pada 18 Agustus 2002, oleh warga yang pada saat itu hendak menggali dan mengambil tanah untuk kebutuhan pengurukan gang di Kampung Bojongmenje.

Candi Bojongmenje yang diduga sebagai bangunan peninggalan zaman kerajaan Hindu-Budha di Jawa Barat, disebutkan sejumlah penelitian bahwa Candi Bojongmenje dibangun pada sekitar abad ke-7 Masehi, namun di candi ini sama sekali tidak ditemukan relief dan terkesan sederhana.

Luput dari Perhatian Pemerintah, Situs Candi Bersejarah yang Ada di Bandung Timur Ini Terbengkalai

Di Musim Hujan, Situs Candi Bojongmenje di Bandung Timur Tak Luput dari Terjangan Banjir

Berembus Isu Pengaturan Skor Match Fixing, Bobotoh Ingin Persib Bandung Bereskan Masalah Internal

Di areal situs seluas 600 meter persegi, batu-batu tersebut sebagian besar berbentuk kubus dan balok, yang memiliki ukuran beragam, lalu ada pula batu berbentuk kepala sapi atau kepala nandi.

"Candi ini ditemukan saat warga menggali tanah. Sampai kedalaman lebih dari satu meter, warga melihat ada batu yang aneh, kemudian melaporkan kepada pemerintah setempat," ujar Dadang Nugraha, seorang juru pelihara Situs Candi Bojongmenje, Senin (19/11/2018).

Setelah ditemukan pada 18 Agustus 2002, tim peneliti melakukan ekskavasi di sekitar lokasi Candi Bojongmenje dan menemukan batu lainnya, yang menunjukkan adanya peradaban kala itu.

Suasana Cagar Budaya situs Candi Bojong Menje, Desa Cangkuang, Kecamatan Racaekek, Kabupaten Bandung, Rabu (4/2/2016). Cagar Budaya yang berdiri di lahan seluas 600 meter persegi tersebut dibiarkan terbengkalai tak terawat sejak ditemukan 13 tahun lalu seperti luput dari perhatian pemerintah.
Suasana Cagar Budaya situs Candi Bojong Menje, Desa Cangkuang, Kecamatan Racaekek, Kabupaten Bandung, Rabu (4/2/2016). Cagar Budaya yang berdiri di lahan seluas 600 meter persegi tersebut dibiarkan terbengkalai tak terawat sejak ditemukan 13 tahun lalu seperti luput dari perhatian pemerintah. (DOKUMENTASI TRIBUN JABAR)

Pada 2003 hingga 2004, setelah dilakukan ekskavasi, beberapa batuan, kemudian dibawa ke Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten yang berada di Kota Serang, Provinsi Banten.

"Salah satu batu yang dibawa itu adalah batu berbentuk kepala sapi," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved