Cara Mengatasi Insomnia Tanpa Obat Tidur, Sudah Terbukti Secara Ilmiah

Pencahayaan rendah di malam hari akan membantu memicu produksi melatonin, hormon penginduksi tidur.

Editor: Ravianto
YouTube
Ilustrasi gangguan tidur, Insomnia 

TRIBUNJABAR.ID - Kita semua pasti menginginkan tidur nyenyak tanpa gangguan, dan terbangun dengan perasaan segar di pagi hari.

Namun, setiap malam, jutaan dari kita berjuang untuk terlelap tidur; dan meskipun ini hanya masalah singkat bagi sebagian orang, untuk yang lain, insomnia bisa menjadi perjuangan yang berkelanjutan.

Setiap tahun, di AS, sebanyak 40% orang dewasa mengalami insomnia, menurut American Academy of Sleep Medicine.

Kurang tidur juga dianggap sebagai "masalah kesehatan masyarakat" oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Namun, penderita insomnia dapat memperoleh kembali kendali tidurnya, tanpa tergantung pada obat-obatan.

Berikut ini cara mengatasi insomnia tanpa perlu mengonsumsi obat tidur. Cara ini pun sudah terbukti secara ilmiah.

1. Terapi Cahaya

Meredupkan lampu sebelum tidur dapat membantu Moms tertidur dan tetap tertidur.

Pencahayaan rendah di malam hari akan membantu memicu produksi melatonin, hormon penginduksi tidur.

Sebuah studi 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicinemenemukan pekerja kantor yang mendapat paparan cahaya lebih alami tidur sekitar 46 menit lebih lama per malam daripada rekan-rekan mereka tanpa jendela.

Temuan menunjukkan lingkungan kerja  juga dapat memainkan peran dalam kebiasaan tidur di malam hari - paparan siang hari yang cukup di tempat kerja dapat membantu kesehatan dan kesejahteraan karyawan.

2. Terapi perilaku kognitif

Pedoman dari American College of Physicians (ACP) yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine menemukan terapi perilaku kognitif (CBT-I).

Ini merupakan pengobatan lini pertama terbaik untuk insomnia, daripada pil tidur.

Sebuah studi 2014 menemukan terapi bicara satu jam membantu 73 pasien meningkatkan kualitas tidur mereka, sementara penelitian lain menemukan 86% pasien mengalami penurunan insomnia.

Halaman
123
Sumber: Nakita
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved