Kisah Endang, Setia Jadi Tukang Patri Meski Usianya Sudah Senja
saat berkeliling untuk menawarkan jasanya itu, ia hanya membawa beberapa peralatan sederhana, berupa anglo pembakaran, obeng kecil, dan lembaran loga
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Usia senja tidak menghalangi aktivitas Endang (74), seorang kakek tua yang berprofesi sebagai tukang reparasi peralatan rumah tangga, atau dikenal sebagai tukang patri panci keliling.
Kakek yang berasal dari Kampung Sasakbengkung, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, mungkin, adalah satunya-satunya tukang patri panci keliling di wilayah Rancaekek dan Solokanjeruk, yang masih bertahan di zaman modern saat ini.
Bermodalkan sepeda ontel tua, kakek bertopi rimba ini, setiap harinya harus mengayuh sepeda tuanya tersebut, sembari mengemericikan plat besi kecil, sebagai pertanda Endang hendak menawarkan jasanya itu.
Kronologi Nikita Mirzani Didorong Dipo Latief hingga Pendarahan, Bertengkar Sampai Jatuh di Lift https://t.co/6FiIH5sDYD via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 29, 2018
Produk jasa yang diberikan oleh Endang kepada para pelanggannya ini, yaitu memperbaiki alat rumah tangga berbahan logam yang sudah mengalami kebocoran, menggunakan beberapa alat sederhana.
Berangkat dari rumah pada pukul 07.00 WIB, menggunakan sepeda ontel tuannya itu, ia berkeliling di wilayah Rancaekek dan Solokan jeruk, dari waktu pagi hingga sore hari.
Sejak 10 tahun terakhir ini, permintaan perbaikan alat rumah tangga menggunakan jasa patri semakin berkurang, sehingga tak jarang, selama satu hari berkeliling, Endang pulang dalam keadaan tidak membawa uang satu perak pun.
Endang bercerita, ia telah menekuni profesi sebagai tukang patri sejak 1964, terhitung sejak 2008 hingga saat ini, adalah masa tersulit yang dirasakan oleh ia selama menekuni profesi tukan patri keliling.
• Ini yang akan Ditanyakan Vanesha Prescilla jika Bertemu dengan Sosok Asli Milea di Novel Dilan
"Sepi wae ayeuna mah, tinu saminggon ge, paling seeur dua, kenging Rp 100 ribu saminggon ge tos seeur (kalau sekarang sepi, dalam satu pekan saja, paling banyak dua, dapat Rp 100 ribu dalam satu satu Minggu saja sudah banyak," ujar Endang saat berkeliling di sekitar Kelurahan Rancaekek Kencana, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Selasa (30/1/2018).
Endang bercerita, saat berkeliling untuk menawarkan jasanya itu, ia hanya membawa beberapa peralatan sederhana, berupa anglo pembakaran, obeng kecil, dan lembaran logam bekas.
Ia menambahkan, alasan menggunakan sepeda ini, dikarenakan kondisi fisiknya yang semakin melemah, itu ditandai dengan nyeri dibagian kaki, terutama saat berjalan.
"Sudah segala kerasa, mata sering berair, terus pendengaran sudah mulai terganggu," kata Endang.
• Vanesha Prescilla Akan Tagih Janji Pidi Baiq Untuk Bertemu Milea Asli, Ingin Tanyakan Ini
Saat jasa patri keliling masih banyak diminati dan kondisi fisiknya cukup prima, kata Endang, ia bahkan mampu berkeliling hingga wilayah kawasan Dago, Kota Bandung, tanpa mengenal rasa lelah.
"Waktu zaman kompor minyak banyak yang pakai patri, semenjak kompor gas jadi sedikit," kata Endang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/tukang-patri_20181030_122104.jpg)