Yusril Ihza Mahendra Soal SBY yang Walk Out dari Deklarasi Kampanye Damai

Mengenai SBY yang walk out, Yusril Ihza Mahendra mengaku memang sempat berada di sebelah SBY.

TRIBUNJABAR.CO.ID/THEOFILUS RICHARD
Yusril Ihza Mahendra usai memberikan keterangan sebagai saksi ahli di sidang ke-13 Buni Yani, Selasa (12/9/2017). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA- ‎Aksi walk out Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam acara karnaval deklarasi kampanye damai di Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018) terus menjadi perbincangan.

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, yang turut hadir di kampanye damai sebagai Ketua Umum ‎PBB menilai acara tersebut memang berlangsung damai.

Mengenai SBY yang walk out, Yusril Ihza Mahendra mengaku memang sempat berada di sebelah SBY.

Keduanya pun sempat terlibat obrolan.

"Kita cerita, ngobrol, ketika acara dimulai dan kendaraan golfnya itu turun, beliau bilang ke saya,'Pak Yusril ini sudah tidak fair, kok ada lambang-lambang partai dibawa ke sini padahal tidak sesuai aturan. Saya menolak tidak mau ikut'. Pak SBY kemudian walk out dan saya tetap jalan kaki," katanya, Senin (24/9/2018), di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Budi Waseso: Saya Malu Loh Sama Bu Susi Pudjiastuti

Sutan Zico Jaga Peluang Timnas U-16 Indonesia ke Babak 8 Besar Piala AFC U-16 2018

Lebih lanjut, Yusril menjelaskan memang saat itu ada panji-panji dan Projo.

Selain itu, dia juga melihat ada ratusan orang Garda Nasdem berdiri di tepi jalan memakai baju Nasdem yang juga tertulis dukungan bagi Jokowi dan Ma'ruf Amin.

"Panitia sudah mengingatkan juga, 'tolong gambar itu diturunkan'. Itu saya dengar juga ada pengumuman. Jadi bahwa di lapangan tidak pas, tidak sesuai aturan bisa saja terjadi tapi saya melihat panitia juga sudah mengingatkan sejauh itu menyangkut lambang," ujarnya.

Soal Kabar Sweeping Kendaraan Plat D di Jakarta, The Jakmania Sebut Itu Hoaks

Anaknya Diduga Terlibat Pengeroyokan Haringga Sirila, Ika Terus Menangis dan Tak Bisa Istirahat

Diketahui, aturan KPU sebetulnya membatasi peserta acara parade.

Setiap peserta pemilu hanya diperbolehkan membawa maksimal 100 orang.

Selain itu, ada juga peraturan dan ketentuan lain yang harus ditaati peserta.

Semisal, peserta pemilu wajib memakai pakaian adat dari berbagai daerah untuk menunjukkan keragaman.

Peserta juga tidak boleh menggunakan atribut sendiri, semua sudah disediakan KPU. (Theresia Felisiani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Yusril Ceritakan Detik-detik SBY Walk Out Dari Kampanye Damai di Monas"

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved