7 Anggota Kelompok Bermotor di Bandung Ini Bakal Ber-Lebaran di Kantor Polisi
Tujuh pemuda asal Kecamatan Cibiru Kota Bandung yang tergabung dalam kelompok bermotor Brigez diamankan aparat kepolisian
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tujuh pemuda asal Kecamatan Cibiru Kota Bandung yang tergabung dalam kelompok bermotor Brigez tidak akan menikmati hangatnya keluarga di saat momen Lebaran tahun ini.
Mereka ditangkap Polsek Panyileukan Minggu (3/6/2018) saat hendak bentrok dengan kelompok XTC.
"Untuk (penangkapan) anggota Brigez Polsek Panyileukan diback up Satreskrim Polrestabes Bandung. Dan berhasil menangkap tujuh orang anggota mereka yang hendak menyerang kelompok XTC pada 3 Juni," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka Senin (4/6).
Baca: Antisipasi Melonjaknya Harga Kepokmas, Tim Pengendali Inflasi Jabar Gelar Pasar Murah
Baca: Wanita Asal Amerika Serikat Ini yang Menembak Mati Razan Al Najjar?
Saat ditangkap, mereka membawa berbagai senjata tajam seperti golok hingga samurai berjumlah lebih dari lima buah. Itu jadi alasan polisi menahan mereka karena diatur di Undang-undang Darurat.
"Mereka ditahan untuk diproses agar mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar Hendro.
Ke tujuh orang itu yakni Tantra Wilantara (26), Hendi Candra (19), Jejen Jalaludin (23), Dezar Miftah Farid (22), Asep Deni (20), dan Andi Maulana (19).
Idjon Djanbi, Kekuatan Pencetak Kopassus Pertama, Dibenci Pribumi karena Jejak Militer Elite Belanda https://t.co/DxzBncKhtr via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) June 4, 2018
"Satu lagi berinisial Frm (14), masih di bawah umur terlibat. Semuanya ditangkap saat hendak menyerang," ujarnya.
Selama Ramadan, kasus melibatkan kelompok bermotor di Kota Bandung jadi pembicaraan warga.
Kasus pria anggota XTC mengacung-acungkan samurai terekam dan videonya viral. Pria tersebut masih dalam pengejaran warga.
"Seluruh anggota kami siagakan di titik rawan untuk mengantisipasi hal tersebut. Kasus seperti ini jadi atensi saya dan saya tegaskan pada kelompok bermotor ini untuk tidak membuat resah masyarakat," ujar Hendro. (*)