Tak Punya Biaya, Pasutri Lansia Ini Tetap Tempati Rumah Nyaris Roboh

Masa tua pasangan itu dihabiskan dirumah hampir roboh, sementara bantuan dari pemerintah tak kunjung terealisasi . . .

Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
Sukaesih menunjukan ruangan rumahnya yang nyaris roboh 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Rumah sederhana berukuran enam tumbak di Kampung Cibogo, RT 04/06, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, ini tampak mengkhawatirakan.

Lokasi rumah tersebut berada di gang sempit, dari luar sudah terlihat bahwa rumah tersebut memang sudah rusak.

Rumah yang nyaris roboh tersebut milik pasangan suami istri, Kurdi (76) dan Sukaesih (70), didalamnya hanya terdapat tiga ruangan, yakni dapur, ruang tengah, dan satu kamar.

Tiga ruangan itu, kondisinya tampak sudah tidak layak untuk digunakan. Pada ruang tengah atapnya kerap bocor, bagian dapur pun atapnya hanya tinggal kayu yang sudah keropos.


Sedangkan, kamar tidur yang kerap digunakan untuk beristirahat oleh kedunya kondisinya parah, sehingga kamar tersebut sudah tidak bisa digunakan.

Kamar tersebut bagian atapnya terlihat akan ambrol lantaran kayu penyangga atapnya sudah keropos, bahkan sebagian sudah tak ada atapnya.

Jika turun hujan, kamar tersebut kerap digenangi air, pasalnya untuk atapnya hanya menggunakan plastik yang tak mampu menahan air ketika hujan turun.

Pada ruangan bagian tengah hanya terdapat kasur yang sudah rusak dan sudah tipis, terdapat pula dua lemari, bagian atap ruangan lebih baik dibadingkan ruang yang lain, hanya saja kerap bocor.

Ketiga ruangan tersebut, selain atapnya yang sudah rusak, setiap dinding rumah warisan itu pun sudah tampak retak dan catnya sudah mulai usang.

Baca: Berburu Buku Bekas di Jatinangor, Mulai dari Harga Sepuluh Ribu Sampai Dua Juta Ada!

Sukaesih mengatakan, rumah tak layak huni tersebut merupakan warisan dari orang tuanya yang meninggal pada 2006 silam.

"Kemudian enam tahun berselang atau sekitar tahun 2012, mulai rusak, mungkin karena sudah lama dan belum pernah diperbaiki lagi sejak pertama kali dibangun," ujar Sukaesih saat ditemui dikediamannya, Rabu (16/5/2018).

Pekerjaan suaminya, Kurdi, yang hanya bekerja sebagai buruh serabutan, tak cukup untuk membiayai perbaikan rumah yang sudah tidak layak huni itu.

Sementara tiga anaknya yang sudah berumah tangga pun hanya cukup untuk membantu biaya makan saja.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved