Tak Punya Biaya, Pasutri Lansia Ini Tetap Tempati Rumah Nyaris Roboh
Masa tua pasangan itu dihabiskan dirumah hampir roboh, sementara bantuan dari pemerintah tak kunjung terealisasi . . .
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Seli Andina Miranti
"Ya dijalani saja, mau tinggal dimana lagi anak-anak juga hanya bisa membantu kebutuhan sehari-hari dan itu juga sudah cukup untuk makan berdua," katanya.
Sebenarnya, Sukaesih dan suaminya itu tengah mengharapkan bantuan dari pihak pemerintah, namun hingga kini permintaan bantuan rehabilitasi itu tak kunjung terealisasi.
"Pernah ada yang datang dari pemerintah kesini, saya ditanya-tanya dan sudah di foto-foto juga beberapa bulan yang lalu," kata Sukaesih.
Akibat kondisi rumahnya tersebut, ia dan suaminya terpaksa harus melawan rasa takut setiap harinya, ancaman rumah tersebut roboh selalu terasa di depan mata.
Masa tua pasangan itu pun akan dihabiskan dirumah tersebut, sembari masih terus menunggu bantuan perbaikan rumah yang telah di survei dari pihak pemerintah meski tak ada tanda-tanda akan terealisasi.
Sukaesih mengatakan, dirinya bukan ingin bergantung pada bantuan dari pemerintah, namun faktanya, kondisi ekonomi dia dan suami tidak memunginkan untuk melakukan perbaikan rumah sendiri.
"Penghasilan suami perbulan rata-rata kisaran Rp 100 ribu, itu juga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, tapi ada bantuan dari tiga anak saya," katanya.
Baca: Komunitas Ini Manfaatkan Taman-Taman Kota Untuk Hal-Hal Asik, Apa Saja?
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/rumah-hampir-roboh_20180516_172553.jpg)