Setelah 2 Minggu Dirawat, Ibu Ini Akhirnya Beri ASI kepada Bayi Kembar Siam-nya di RSHS
Mengenakan jaket merah, sang ibu masuk ke ruang perawatan bayinya untuk menengok bayi.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Ibu kandung (DN) bayi kembar siam asal Subang baru menengok anaknya di Rumah Sakit Hasan Sadikin, kemarin, Rabu (25/4/2018).
Jajang (40), paman dari bayi kembar siam, mengatakan sang ibu baru bisa menengok anaknya lantaran kondisinya baru pulih setelah melahirkan.
Ia mengatakan sejak dirawat di RSHS Jumat (13/4/2018), kondisi sang ibu belum memungkinkan untuk bepergian.
"Ini baru sekarang ibunya melihat anaknya," kata Jajang ketika ditemui di RSHS.
Bak Hujan Api, Korban Meledaknya Sumur Minyak di Aceh Lari Cari Pertolongan dengan Badan Terbakar https://t.co/RErMQk5btR via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 25, 2018
Sejak melahirkan, sang ibu belum melihat kondisi anaknya secara langsung.
Mengenakan jaket merah, sang ibu masuk ke ruang perawatan bayinya untuk menengok bayi.
Setelah sekira 15 menit, ia keluar dari ruang perawatan bayi dan duduk di bangku yang berada di lorong depan ruang rawat anaknya.
Ia datang untuk memberikan ASI secara langsung pada anaknya.
Baca: Longsor di Lembang, Jalu Terseret Bebatuan dan Tanah, Satu Rumah Rusak
DN melahirkan pada usia kandungan delapan bulan, dibantu oleh seorang bidan.
Berdasarkan keterangan Jajang, ketika DN melahirkan anaknya, sang anak langsung dibawa ke RSUD Subang oleh ayah dan bidan yang membantu melahirkan.
Baca: Mario Gomez Belum Putuskan Menerima atau Menolak Pemunduran Jadwal Laga Persija vs Persib
Karena RSUD Subang tidak sanggup merawat anaknya, sang ayah bersama bidan langsung membawa anak kembar siam tersebut ke RSHS dan tiba di RSHS pada Jumat dini hari (13/4/2018).
Sebelumnya diberitakan RSHS merawat bayi kembar siam yang dempet pada kedua tubuh bagian dada bawah dada.
Bayi kembar siam tersebut memiliki satu alat kelamin laki-laki, satu anus, ginjal masing-masing satu, jantung masing-masing satu, dua tangan dan tiga kaki. (*)