Aiptu Doyot, Anggota Polsek Ujungjaya Sumedang Ini, Bangun Madrasah dari Gaji Sendiri

Saat remunerasi polisi turun, Tintin mengaku sangat senang karena artinya uang untuk menambah tabungan bahan material

Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Seli Andina Miranti
Aiptu Doyot 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG – Dalam satu episode talkshow yang dibintanginya, Nazwa Shihab, presenter berita kenamaan Indonesia mengatakan, “Kebanggaan profesi bukan karena materi, tapi seberapa banyak bisa mengabdi.” (Mata Nazwa 20 Mei 2015).

Kalimat yang meluncur dari bibir presenter berita kenamaan Indonesia itulah yang sekiranya cocok menggambarkan kehidupan Aiptu Doyot (48), anggota kepolisian yang bertugas di Polsek Ujungjaya, kabupaten Sumedang.

Profesinya memang seorang polisi, namun yang dibanggakannya justru bukanlah pangkat dan seragam cokelat yang dikenakanya setiap hari, melainkan madrasah yang dibangunnya dari gajinya sebagai petugas kepolisian.

Baca: Tol Cipularang Sudah Enggak Asyik, Jakarta-Bandung Bisa 6 Jam, Dishub Sarankan Naik Kereta Api

Meski berprofesi sebagai petugas kepolisian, namun Aiptu Doyot juga mengabdi pada masyarakat lewat pendidikan, dengan cara membangun madrasah.

Kepada Tribun Jabar, ketika ditemui di kediamannya di Lingkungan Cibunut RT 05/RW 10, Kelurahan Cipamengpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Sabtu (7/4/2018), Aiptu Doyot bercerita mengenai Madrasah Al-Mubarokah, madrasah kebanggaannya.


“Madrasah ini tidak langsung dibuat lengkap, dicicil sedikit demi sedikit saat ada rezekinya,” ujar Aiptu Doyot. Wajahnya berseri-seri saat menceritakan perjalanannya membuat madrasah tersebut.

Madrasah Al-Mubarokah, Aiptu Doyot menceritakan, sudah ada sejak 2005, namun belum berbentuk madrasah. Ketika itu, Aiptu Doyot dan istrinya, Tintin Rosaike (47), bergantian mengajar anak-anak di sekitar rumah mereka mengaji.

Kapolres Sumedang AKBP Hari Brata dan Aiptu Doyot
Kapolres Sumedang AKBP Hari Brata dan Aiptu Doyot (Tribunjabar/Seli Andina Miranti)

Pengajaran mengaji pun ketika itu masih dilakukan seadanya, biasanya dilakukan di halaman atau teras rumah Aiptu Doyot. Ketika tidak bertugas, Aiptu Doyot langsung yang akan mengajar, sementara ketika bertugas, sang istri yang akan menggantikan tugas mengajar.

“Tapi ternyata tidak nyaman kalau mengajar mengaji di teras, terutama kalau musim hujan,” ujar Aiptu Doyot.


Setelah merasakan ketidaknyamanan tersebut selama bertahun-tahun, pada 2009 Aiptu Doyot mulai membangun bangunan yang dapat digunakan untuk madrasahnya. Bangunan pertama berukuran 3x11 meter dan terletak di dekat kolam ikan miliknya.

Barulah pada 2011, anggota kepolisian Polsek Ujungjaya ini mampu membuat beberapa bangunan yang kini digunakan untuk menampung murid-murid madrasahnya. Aiptu Doyot menambah bangunan baru berukuran 5x10 meter untuk tambahan ruang kelas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved