Pengakuan Pembunuh 'Mayat di Septic Tank', Begini Sadisnya Cara Dia Menghabisi Rekan Kerjanya

Ia membunuh lantaran sakit hati dan jengkel atas perlakuan korban terhadap dirinya.

Editor: Ravianto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Wawan yang merupakan tersangka pembunuhan seorang wanita di RM Rojo Koyo dan membuang jasad korban ke septic tank saat mendapat perawatan luka tembak di RS Anton Soedjarwo, Jalan KS Tubun, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (3/4/2018) pagi. Wawan berhasil ditangkap Tim Jatanras Polresta Pontianak di daerah Lamongan, Jawa Timur. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNJABAR.ID, PONTIANAK - Pelarian Luluk Anggar Irawan alias Irwan atau Wawan terhenti di Kota Lamongan.

Sekitar dua minggu ia kabur usai membunuh rekan kerjanya di Rumah Makan Rojo Koyo Jalan Mayor Alianyang Kubu Raya beberapa waktu lalu.

Irwan menceritakan kalau ia membunuh Supryatin (37) subuh dini hari Sabtu (24/3) lalu.

Ia membunuh lantaran sakit hati dan jengkel atas perlakuan korban terhadap dirinya.

"Saya membunuhnya karena jengkel, saya sering dimarahin terus dan waktu tidur disiram pakai air di muka agar bangun pagi," ucap Irwan sambil menahan rasa sakit di betisnya yang diberi hadiah timah panas oleh pihak kepolisian karena melawan saat diamankan, Selasa (3/4/2018).

Ia mengaku tak ada motif lain membunuh korban, ia juga baru kenal sama korban sekitar satu bulan terakhir.

Baca: Mau Kurangi Uban? Coba Rutin Oleskan Ramuan Alami Ini pada Rambut Anda

Baca: Khawatir Listrik Mati Saat Ujian, Peserta UNBK: Ujian Bisa Diulang tapi Pikiran Sudah Tersita

Baca: Viralnya Kasus Makarel Kaleng, Toko Swalayan: Pengunjung yang Lewat Rak Sarden Bisa Dihitung Jari

"Saya baru kenal dia sekitar satu bulan, karena saya baru kerja sekitar satu bulan. Saya tega melakukan karena memang jengkel pada dia," ujar Irwan.

Ia mengaku membunuh korban dengan cara memukul di bagian leher Supryatin menggunakan ulekan dari cobek tepat di bagian belakang leher korban.

Setelah dipukul di leher korban tak tersungkur dan tak sadarkan diri.

"Saya membunuhnya dengan cara dipukul leher bagian belakangnya dengan ulekan. Habis itu aku tunggu sampai dua jam dia tidak bangun lagi dan aku masukan dalam lobang septic tank," akunya.

Irwan tak tahu persis apakah saat ia memasukkan korban dalam septic tank itu sudah dalam keadaan meninggal dunia atau masih bernyawa.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved