Semi Peminat di Cirebon, Cobek Khas Desa Sinarrancang Malah Dipasarkan Hingga ke Papua

Cobek yang dibuat melalui beberapa tahapan mulai pembuatan bahan hingga penghalusan

Penulis: Siti Masithoh | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Siti Masithoh
Perajin memperlihatkan cobek khas Desa Sinarrancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jumat (23/3/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh

TRIBUNJABAR.CO.ID, CIREBON- Cobek khas Desa Sinarrancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon tampak terlihat sama seperti cobek pada umumnya.

Namun, cobek ini terbuat dari semen dan pasir yang merupakan inovasi para perajin sejak tahun 1991.

Cobek yang dibuat melalui beberapa tahapan mulai pembuatan bahan hingga penghalusan tersebut sudah terkenal hingga luar kota.

Ada yang dijual ke Bandung, Medan, Surabaya bahkan hingga ke Indonesia bagian paling timur, Papua.


Harganya bervariatif tergantung pada ukuran cobek tersebut.

Ukuran cobek mulai dari 20 sentimeter- 60 sentimeter dan harganya dibanderol mulai dari Rp 20.000 - Rp 100.000.

Harga ulekannya rata-rata dibanderol Rp 10.000.

Cobek khas Desa Sinarrancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jumat (23/3/2018).
Cobek khas Desa Sinarrancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jumat (23/3/2018). (Tribun Jabar/Siti Masithoh)

"Saya sehari mampu menghasilkan 300 cobek. Bahkan, jika cuaca cerah mampu menghasilkan hingga 400 cobek," ujar Kamil (58), perajin cobek saat ditemui di rumahnya di Blok Simacan, Desa Sinarrancang, Jumat (23/3/2018) pagi.

Baca: Mengejutkan! Hasil Riset Ini Buktikan Lemak dalam Tubuh Kabur Lewat Cara Tak Terduga

Meski sudah dijual ke berbagai kota, cobek jenis ini di Cirebon lebih sedikit peminatnya.

Cobek tersebut kebanyakan justru di jual ke luar kota.

Di Cirebon, cobek itu hanya dipasarkan ke beberapa pasar dan dijual ke perumahan-perumahan warga.

Di wilayah Cirebon, cobek tersebut biasanya dijual lebih murah dan pembeli bisa langsung membeli ke perajin.

Meski begitu, menurut Kamil, cobek yang dibuat dari semen dan pasir tersebut lebih menguntungkan dan prosesnya juga lebih cepat.

Selain itu, para perajin juga tidak lagi mengambil batu di sungai.

Kekuatan cobek yang terbuat dari semen dan pasir tersebut akan nampak sama dengan cobek yang terbuat dari batu.

Permukaannya halus dan tampak hitam. Kekuatannya mencapai 3 - 5 tahun. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved