Demiz Sebut Bekas TPA Leuwigajah Tak Bisa Difungsikan Lagi, Warga Masih Trauma

Tokoh adat Kampung Adat Cireundeu, Abah Widi, mengatakan masyarakat hingga saat ini masih dihantui dengan peristiwa longsor sampah di TPA

TRIBUN JABAR/M SYARIF ABDUSSALAM
Waklil Gubernur Jabar Deddy Mizwar seusai menyerahkan hewan kurban di Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, Jumat (1/9/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI- Warga Kampung Adat Cireundeu bisa bernafas lega karena Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, menyatakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah tak bisa difungsikan.

Itu karena untuk pembuang sampah akhir, kata Demiz, sudah ada Proses Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka di perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut.

"Untuk Bandung Raya sudah disedikan di Legok Nangka dengan tekhnologi yang tinggi," ujar Demiz saat ditemui di Kampung Adat Cireundeu, Jumat (23/3/2018).

Seperti diketahui TPPAS Legok Nangka, telah memakai teknologi ramah lingkungan yang bisa menghasilkan energi listrik.

Menurut Demiz, TPS Leuwigajah sudah tidak mungkin untuk difungsikan kembali karena lokasi tersebut sudah seharusnya dijadikan tempat pariwisata.

Tokoh adat Kampung Adat Cireundeu, Abah Widi, mengatakan masyarakat hingga saat ini masih dihantui dengan peristiwa longsor sampah di TPA tersebut pada tahun 2005.

Tepat pada 21 Februari 2005, terjadi longsor besar di TPA Leuwigajah yang menelan ratusan korban jiwa. Tidak hanya itu,  kampung dan lahan pertanian warga pun tertimbun.

Baca: Semakin Disudutkan, Lucinta Luna Tetap Bantah jadi Transgender: Aktor Mana yang Gak Mau Sama Saya?

Longsor itu pun ditetapkan sebagai bencana nasional. Kejadian itu membuat Meyda Sefira tak nyaman dan bergerak untuk membuat perubahan.

Karena trauma itu, warga akan menolak keras jika TPA itu akan difungsukan kembali oleh pemerintah.

"Karena sampah itu identik dengan penyakit, bahkan lahan pertanian pun sudah tercemar sehingga telah menjadi masalah masyarakat," kata Abah Widi.

Jadi masyarakat Cireundeu, kata dia, meminta agar TPA itu tidak bisa difungsikan lagi dan lebih baik bisa dijadikan tempat pariwisata.

"Harapannya untuk k edepan bisa dihijaukan kembali atau diperuntukkan sebagai lahan pertanian atau katakanlah bisa dijadikan agro wista," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved