Kasus Ibu Tewas Dicekoki Air: Tetangga Sebut Adik Tersangka Hanya Autis, Bukan Sakit Jiwa

Menurut Rini sebelumnya dilakukan ritual ucapan syukur, karena adiknya sembuh dari sakit.

Editor: Ravianto
SURYA/DAVID YOHANES
Polres Trenggalek menetapkan tujuh tersangka pembunuhan Tukinem (51), warga Dusun Jerukgulung, Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. 

TRIBUNJABAR.ID, TRENGGALEK - Rini Astuti menangis sesenggukan, saat ditanya seputar penyebab kematian ibunya, Tukinem (51), warga Dusun Jerukgulung, Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan, Trenggalek.

Rini mengaku semua di luar kesadarannya.

Rini adalah satu dari tujuh tersangka penyebab tewasnya Tukinem.

Ketiganya dijerat dengan undang-undang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Empat tersangka lainnya adalah Suyono (adik ipar), Katenun (adik ipar), Apriliani (keponakan) dan Andris Prasetyo (keponakan).

Keempatnya dijerat pasal 170 (1) KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Baca: Pascabanjir, Harga Sejumlah Bumbu Dapur di Pasar Kanoman Cirebon Merangkak Naik

Baca: Viral Video Pengendara Motor Dikatai An***g dan Diminta Rp 150 Ribu oleh Oknum Polisi

Menurut Rini sebelumnya dilakukan ritual ucapan syukur, karena adiknya sembuh dari sakit.

"Sebenarnya ritual biasa, seperti makan nasi kuning," ujar Rini, saat di Mapolres Trenggalek, Selasa (6/3/2018).

Pengakuan pihak keluarga, adik Rini mengalami gangguan jiwa.

Namun para tetangga mengatakan kalau sebenarnya adik Rini hanya mengalami autisme.

Rini meyakini, lewat ritual ini penyakit adiknya disembuhkan.

Ritual penyembuhan juga dilakukan kepada Tukinem yang mengeluh sakit perut dan dada.

Sakit perut yang dialami Tukinem ini terjadi setelah dia menyantap nasi kuning tanda syukur kalau adik Rini sembuh.

Sumber: Surya
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved