Pengakuan Orang Ditipu Petugas Pemasangan Listrik Beredar di Medos, PLN Langsung Tanggapi Begini
Beredar di media sosial seorang warganet yang mengaku tertipu oleh petugas yang mengatasnamakan PLN.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Beredar di media sosial seorang warganet yang mengaku tertipu oleh petugas yang mengatasnamakan PLN.
Warganet itu mengunggah tiga jenis gambar sekaligus yang disebutnya sebagai bukti.
Gambar pertama adalah gambar yang menunjukan surat tugas jasa pemasangan paket subsidi agar tarif listrik menjadi semakin irit.
Pada surat yang tertulis berasal dari Lembaga Pusat Pengembangan Energi Saver PT PLN itu, pelanggan diharuskan membayar Rp 1,3 juta.
Baca: Emil Akan Ngabret, Pulang Umrah Siap Tempur, Bakal Nginap di Kabupaten/Kota Sapa Warga
Gambar kedua, adalah gambar seorang pria yang mengenakan seragam berwarna merah bertuliskan "P2TL PLN DJBB".
Pria yang mengenakan seragam merah itu tampak memeriksa meteran listrik pada sebuah rumah.
Gambar ketiga, adalah gambar yang berisi cerita pengalaman pelanggan ditipu petugas yang mengaku dari PLN.
Tak Sembarangan Cinta pada Persib Bandung, Alvin Maulana Wibowo Bentuk Viking Kudus https://t.co/HUqlfmFA9r via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 7, 2018
Cerita pada gambar ketiga seolah-olah menghubungkan gambar pertama dan gambar kedua.
Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Deputi Manajer Komunikasi Humas PLN Distribusi Jawa Barat, Iwan Ridwan, mengatakan, ketiga gambar itu tidak ada hubungannya.
Pria yang mengenakan seragam merah pada gambar kedua itu, dikatakannya, memang benar merupakan petugas dari pihak ketiga yang ditunjuk PLN.
Pria berseragam merah itu adalah petugas Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL).
"Jadi kalau yang gambar pria berseragam merah itu, itu memang betul petugas dari pihak ketiga yang ditunjuk PLN. Dia sedang memeriksa adanya dugaan pelanggaran pemakaian listrik yang dilakukan pelanggan. Foto itu diambil tahun 2014 di daerah Cirebon," ujar Iwan, Rabu (7/2/2018).