Pernah Ajukan Agar Tempat Sampah Dipindah, Pengelola Malah Minta Sekolah yang Pindah
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 221 Babakan Sentral, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, sudah diperjuangkan sejak tahun . . .
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 221 Babakan Sentral, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, sudah diperjuangkan sejak tahun 1985 agar tidak bersebelahan dengan tempat pembuangan sampah, namun tak pernah ada hasil.
Hal itu dikatakan oleh Humas SDN 221 Babakan Sentral, Slamet Riyadi (53), kepada Tribun Jabar, Kamis (23/11/2017).
"Sekolah ini dibangun tahun 1981. Baru tahun 1984 atau tahun 1985 dibangun tempat pembuangan sampah. Jadi, lebih dulu ada sekolah daripada tempat pembuangan sampah. Semenjak itu, kami, pihak sekolah sudah menolak. Tetap saja TPS dibangun," ujarnya.
Riyadi, mengatakan, pihak pengelola tempat pembuangan sampah itu malah meminta pihak sekolah mencarikan tanah baru.
Baca: Ini Lokasi Banjir Paling Parah di Jabar Hasil Pantauan Dinas Sumber Daya Air
"Saat kami meminta tempat pembuangan sampah agar tidak bersebelahan, kami malah diminta balik buat mencari tanah pengganti tempat pembuangan sampah itu," ujarnya.
Saat ini, SDN 221 Babakan Sentral, sambung Riyadi, tidak mungkin dipindahkan ke lokasi lain karena sedang direnovasi.
Tampak fondasi dari kayu sudah terpasang di beberapa bagian bangunan sekolah.
Pengamat Sebut Tiga Pemain Persib Bandung yang Harus Dilepas https://t.co/8NKuDxxzBC via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 23, 2017
Riyadi pun menduga, warga di sekitar sekolah itu dilema untuk ikut memperjuangkan agar lokasi tempat pembuangan sampah dipindahkan.
"Warga mungkin dilema. Tempat pembuangan sampah kan dibutuhkan juga. Kalau tempat pembuangan sampah ini ditutup, sungai di sekitar daerah ini pasti penuh sampah," ujarnya.
Dulu, saat peristiwa Bandung lautan sampah sekira tahun 2005, kata Riyadi, tempat pembuangan itu pernah tidak dapat lagi menampung sampah.
Sampah, sambungnya, sampai berserakkan ke pintu masuk SDN 221 Babakan Sentral.
Ketika Tribun Jabar di lokasi, bau busuk tak sedap langsung tercium saat menginjakkan kaki di SDN 221 Babakan Sentral, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung.
Rupanya, persis di depan sekolah itu terdapat sebuah tempat pembuangan sampah yang cukup besar. Luasnya sekira 30 X 30 meter persegi.
Tumpukan sampah yang dikemas dalam kemasan plastik tampak menumpuk di tanah dan pada sebuah gerobak.
Sejumlah sampah itu pun terlihat basah serta kotor. Sebagian sudah berwarna cokelat tercampur lumpur. (*)
