Dari Jakarta ke Kuningan Naik Sepeda, Yang Dilakukan Tiga Pegiat Literasi Ini Sungguh Mengagumkan
Dari Jakarta mereka mengendarai sepeda yang dilengkapi tas berisi buku di sadel belakang sepedanya.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Tiga orang pegiat literasi dari Kampung Buku Jakarta menghadiri acara Hari Aksara Internasional pada 6 – 9 September 2017 di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Dari Jakarta mereka mengendarai sepeda yang dilengkapi tas berisi buku yang disimpan di sadel belakang sepedanya.
Mereka juga membawa banner bertulisan "Gowes Literasi Menebar Virus Membaca Dari Atas Sadel".
Baca: Terkait Insiden Pembuangan Bendera Merah Putih, PT MCC Meminta Maaf
Dalam perjalanannya menuju Kuningan, mereka menebar virus membaca sekaligus bersilaturahmi dengan sejumlah orang di beberapa taman bacaan.
Untuk menjalankan misinya tersebut, satu di antara penggiat literasi, Edi Dimyati mengatakan, ia singgah di beberapa kabupaten, yakni Bekasi, Karawang Subang, Indramayu Cirebon, dan Kuningan.
Ini Mas Kawin Artis-artis Indonesia yang Nikah dengan Pria Malaysia, Bella Jauh Tertinggal https://t.co/kmc3GG4CQT via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 11, 2017
"Intinya perjalanan kita ini untuk menyebarkan virus membaca lewat sepeda," ujar Edi Dimyati kepada TribunJabar.co.id di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Senin (11/9/2017).
Gerakan literasi ini, kata Edi, untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis anak anak serta menerapkan pengetahuan dalam kehidupan yang kini sedang berkembang di sejumalah pelosok negeri.
Dalam perjalanannya, lanjut Edi, mereka berhenti di titik-titik keramaian anak-anak dan diajak untuk bergembira.
Ayah Ojak Puji Andi Arsyil Setinggi Langit, Katanya, Mantu Idaman Banget https://t.co/oz0qFo9zpy via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 11, 2017
Mereka berbagi bahan bacaan untuk menghibur anak anak, seperti mendongeng, belajar menggambar, bermain yoyo, dan membaca.
Satu pegiat lainnya, Rian Hamzah menambahkan, petualangan itu dimulai pada 3 September 2017, sehingga persiapan fisik dan mental harus dijalani untuk menempuh perjalanan sejauh 700 Km.