Pilgub Jabar
Ridwan Kamil Akan Disokong Poros Baru Berisi Lima Parpol
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno mengatakan, Dewan Pengurus Wilayah PAN Jawa Barat kemungkinan akan membentuk koalisi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNJABAR.CO.ID, JAKARTA - Lima partai politik membentuk poros baru untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat 2018.
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno mengatakan, Dewan Pengurus Wilayah PAN Jawa Barat kemungkinan akan membentuk koalisi bersama Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura.
Baca: Terungkap Fakta-fakta Dana yang Didapat dan Digunakan Bos First Travel, Untuk Apa Saja?
Kelima partai telah melangsungkan pertemuan di tengah rapat kerja nasional PAN.
Pertemuan itu, ucap Eddy, dihadiri ketua-ketua partai di tingkat Jawa Barat.
Dewan Pimpinan Pusat PAN telah memberikan izin kepada DPW untuk membentuk poros baru.
Baca: Empat Finalis Putri Indonesia Dikritik Netizen Karena Tampil Terlalu Vulgar, Lihat Videonya
"Kita sudah memberikan izin kepada DPW untuk menjalin komunikasi politik," ujar Eddy saat ditemui di satu hotel di Jalan Pelajar Pejuang, Bandung, Selasa (22/8/2017).
Poros baru ini, ucap Eddy, kemungkinan besar akan mengusung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk menghadapi Pilgub Jabar.
"Tapi saya berasumsi koalisi ini nanti akan dijalin untuk mengusung Ridwan Kamil," ujar Eddy.
PAN ingin mendorong salah satu kadernya, Wali Kota Bogor Bima Arya agar disandingkan dengan Ridwan Kamil sebagai calon wakil gubernur.
Baca: Shohei Matsunaga Yakin Persib Bandung Menang di Kandang Persipura Jayapura
"Koalisi untuk mendukung seorang cagub ini bisa saja mentah ketika pembahasan mengenai cawagub tidak ada kesepakatan," ujar Eddy.
PAN yang hanya memiliki empat kursi di DPRD Jabar mencoba untuk realistis.
Partai berlambang matahari terbit itu tak masalah bila kadernya tak dimajukan dalam pemilihan tahun depan.
"Yang penting kita ingin mendorong calon yang berpotensi dan berpeluang untuk menang," ujar Eddy.(*)