Napak Tilas Sejarah Kota Kembang di Museum Kota Bandung, Ada Diorama Bandung Lautan Api

Museum Kota Bandung di Jalan Aceh No. 47 meenjadi salah satu temat untuk mengetahui sejarah kota Kembang.

Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
nappisah
SEJARAH - Museum Kota Bandung di Jalan Aceh No. 47 meenjadi salah satu temat untuk mengetahui sejarah kota Kembang. Salah satu ruangan menarik adalah ruang Bandung Tempo Doeloe, di mana miniatur transportasi kuno, foto-foto Alun-Alun dan Jalan Braga awal abad ke-20, serta diorama peristiwa Bandung Lautan Api dipajang dengan apik.  

Yang paling memikat adalah ruang Bandung Tempo Doeloe, di mana miniatur transportasi kuno, foto-foto Alun-Alun dan Jalan Braga awal abad ke-20, serta diorama peristiwa Bandung Lautan Api dipajang dengan apik. 

Menariknya, museum ini gratis untuk dikunjungi.

Pengunjung hanya perlu mengisi buku tamu di pintu masuk. Jam operasionalnya pun cukup bersahabat: Selasa hingga Minggu pukul 10.00–15.00 WIB.

Yuri, Staf Tourist Information Center Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, mengatakan bahwa museum biasanya paling ramai saat liburan sekolah.

Pada periode itu, banyak keluarga dan rombongan pelajar yang datang berkunjung. 

Ia menuturkan, turis mancanegara terutama dari Eropa juga memiliki minat besar terhadap sejarah Bandung sehingga tertarik mendatangi museum ini.

Menurut Yuri, penting bagi warga Bandung untuk datang ke museum ini bukan hanya sebagai wisata, tetapi juga sebagai cara mengenal jati diri kota.

“Sejarah itu bagian dari kita sendiri. Kita tinggal di Bandung, sepatutnya tahu bagaimana kisah kota ini terbentuk. Kalau kita sudah tahu, kita bisa lebih mencintai Bandung dan melestarikan nilai-nilainya,” jelasnya, saat ditemui Tribun Jabar, Sabtu (13/9/2025). 

Upaya menghidupkan kunjungan museum terus dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. Melalui Tourist Information Center (TIC), pihaknya aktif menggandeng komunitas anak muda agar museum tidak hanya menjadi destinasi wajib bagi pelajar, tetapi juga ruang edukasi dan rekreasi yang menarik bagi generasi milenial dan Gen Z.

Menurutnya, para kreator muda yang biasa membuat konten kreatif di media sosial berperan besar dalam membangun kesadaran publik. 

"Mereka bikin video, konten menarik yang diunggah ke media sosial, supaya masyarakat tahu bahwa di Bandung ada museum. Jadi bukan hanya anak sekolah yang datang karena tugas, tapi juga anak muda yang punya keinginan untuk mencintai sejarah, khususnya sejarah Kota Bandung,” tambahnya.

Seiring dengan peringatan hari jadi Kota Bandung pada 25 September mendatang, Yuri berharap momentum tersebut bisa semakin menguatkan kecintaan warga terhadap sejarah kota. 

Keluarga dan Generasi Z Menemukan Asyiknya Belajar Sejarah di Museum

Museum Kota Bandung kini tidak hanya oleh pelajar yang datang karena tugas sekolah, tetapi juga anak muda dan keluarga yang datang dengan kesadaran sendiri untuk mengenal sejarah kota.

Rizal Ardian (20), seorang mahasiswa, mengaku tertarik datang setelah melihat unggahan museum di media sosial.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved