Kecelakaan Maut di Sumedang

"Jatung Berdebar, Urat Tegang": Ngerinya Lewati Tanjakan Cae, Jalur Maut yang Sering Makan Korban

Kengerian Tanjakan Cae terbukti pada Sabtu (1/11/2025) malam, pukul 20.10 WIB.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
TANJAKAN CAE - Polisi saat melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan bus maut di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap, RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Kamis (11/3/2021). 

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Tanjakan Cae di Wado, Sumedang, kembali memakan korban jiwa.

Kali ini musibah kecelakaan maut menimpa mobil Elf rombongan peziarah dari Majalengka yang terguling pada Sabtu (1/11/2025) malam.

Empat orang menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut ini.

Jalur ini, yang posisinya menurun tajam dari arah Garut menuju Sumedang, memang dikenal sangat ekstrem.

Tribun Jabar yang pernah melintasi jalur tersebut merasakan sendiri betapa mencekamnya turunan panjang ini.

Jalan menurun dari Garut menuju Sumedang ini membuat jantung berdegup kencang dan urat badan tegang karena harus terus mencengkeram tuas rem.

Baca juga: Daftar Kecelakaan Maut di Tanjakan Cae Wado Sumedang, Termasuk yang Tewaskan 30 Orang

Pengalaman melintasi Tanjakan Cae dari arah Malangbong (Garut) menuju Wado (Sumedang) menjadi pelajaran berharga bagi tim TribunJabar.id untuk tidak nekat melintas tanpa kendaraan yang benar-benar prima.

Dari arah Malangbong, meskipun jalanan relatif lebar dan standar nasional, pengendara segera dihadapkan pada serangkaian kelokan dengan kontur kanan tebing dan kiri kebun, sebelum akhirnya memasuki turunan yang sangat panjang yang disebut Tanjakan Cae.

Kewaspadaan Ekstra di Turunan Curam

Truk tangki Pertamina Nopol D 9165 AG dari arah Malangbong tujuan SPBU Wado di tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Wado terguling saat melahap turunan tajam menikung.
Truk tangki Pertamina Nopol D 9165 AG dari arah Malangbong tujuan SPBU Wado di tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Wado terguling saat melahap turunan tajam menikung. (tribunjabar/deddi rustandi)

Saat melintasi turunan Tanjakan Cae, kekuatan tangan untuk mencengkeram tuas rem diuji secara maksimal. 

Pengalaman Tribun Jabar yang menjajal menggunakan motor cross dalam kondisi fit sekalipun, pedal rem harus benar-benar diandalkan karena rem kaki saja dinilai kurang kuat menahan laju kendaraan.

"Selama turun di Tanjakan Cae ini, pegal sangat terasa. Lain dari itu, tegang dan khawatir rem terlalu panas menahan gesekan sehingga los," demikian catatan pengalaman tim.

Kondisi jalanan yang minim Penerangan Jalan Umum (PJU) semakin menambah tingkat bahaya, terutama saat melintas di malam hari.

Kecelakaan Maut Terbaru

Kengerian Tanjakan Cae terbukti pada Sabtu (1/11/2025) malam, pukul 20.10 WIB.

Sebuah mobil elf E 7566 KC yang mengangkut 20 orang rombongan peziarah asal Majalengka mengalami kecelakaan tunggal.

Hasil olah TKP sementara oleh Kasatlantas Dini Kulsum Mardiani menunjukkan, mobil yang dalam perjalanan pulang dari Pamijahan, Tasikmalaya, melaju dengan kecepatan tinggi di turunan Tanjakan Cae dan akhirnya hilang kendali, merenggut 4 nyawa dan melukai 16 penumpang lainnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved