Polemik Sengketa Lahan Taqy Malik, Ngaku Tak Ada Biaya Bongkar Masjid, Gaya Hidup Mewah Disorot

Taqy Malik menyampaikan pernyataan bahwa dirinya tak punya biaya untuk merobohkan masjid yang diklaim miliknya tersebut.

Instagram/taqy_malik
TAQY MALIK - Pendakwah muda Taqy Malik. Nama pendakwah muda Taqy Malik kini sedang jadi sorotan. Taqy Malik terseret kasus sengketa tanah di kawasan Bogor, Jawa Barat. 

TRIBUNJABAR.ID - Nama pendakwah muda Taqy Malik kini sedang jadi sorotan.

Taqy Malik terseret kasus sengketa tanah di kawasan Bogor, Jawa Barat.

Taqy malik rupanya membangun masjid di atas tanah yang belum dilunasi. Masjid tersebut diberi nama Masjid Malikal Mulky.

Kini, Taqy malik didesak membongkar Masjid Malikal Mulky tersebut.

Baca juga: Ingat Taqy Malik? Pendakwah Muda Dituduh Gelapkan Dana, Buka Donasi Bangun Masjid Jadi Bangun Rumah

Kasus sengketa tanah tersebut bermula saat mantan suami Salmafina Sunan itu membeli delapan bidang tanah pada 2020 lalu.

Total harga tanah tersebut sebesar Rp 9 miliar, namun Taqy Malik hanya mampu melunasi Rp 2,2 miliar saja, sementara Rp 6 miliar lebih masih menunggak.

Kasus tersebut pun sudah dipersidangkan di Pengadilan Negeri Bogor dan Taqy Malik dinyatakan wanprestasi.

Ia pun diminta untuk mengembalikan sisa tanah kavling, salah satunya di mana berdiri Masjid Malikal Mulky.

Rupanya, pemilik tahan sudah menawarkan pendakwah muda itu untuk merobohkan rumahnya yang berdiri di samping masjid itu saja.

Sayangnya, Taqy Malik, yang bernama lengkap Ahmad Taqiyuddin Malik, memilih merobohkan masjid daripada rumahnya.

Ini jadi polemik karena masjid tersebut dibangun dari uang donasi umat.

Belakangan, Taqy Malik menyampaikan pernyataan bahwa dirinya tak punya biaya untuk merobohkan masjid yang diklaim miliknya tersebut.

Dalam konferensi pers perdananya, Taqy mengaku tak mampu untuk merobohkan masjid itu karena terkendala dana.

"Saya jujur ya, kan membongkar bangunan itu butuh biaya ya. Dan saya jujur saya belum bisa untuk mengeluarkan, bahkan mungkin bisa dibilang saya belum mampu gitu ya untuk mengeluarkan biaya membongkar segala macam bentuk di situ," ujar Taqy, dikutip dari YouTube Bibir Merah Entertainment, Rabu (8/10/2025).

Baca juga: Beda Pendapat Umi Pipik dan Taqy Malik Soal Pakai Emoji Semangka untuk Bela Palestina: Siasat Dakwah

Pernyataan Taqy tersebut dinilai tidak sesuai dengan gaya hidupnya yang sering memamerkan barang-barang mewah, mulai dari motor gede, mobil, jetski, hingga kuda pribadi.

Pria bernama Nusantara yang juga menjadi tim pendukung pemilik tanah, Sirhan ikut buka suara.

Lewat akun Instagramnya @tukanginsinyurjc, ia tak habis pikir dengan pernyataan pria 28 tahun tersebut.

"Gue nggak salah denger ini Bang? Seorang Taqy Malik nggak punya duit untuk ngebongkar bangunannya, gitu Bang? Ya ampun Bang, Bang. Ente bilang nih, ente udah siap buat ngikutin putusan mahkamah ya. Ente juga sudah mempersilakan, tapi ente enggak ada dananya buat ngebongkar, gitu ya Bang?" sindir Nusantara.

Dia lantas menyinggung gaya hidup Taqy selama ini.

"Aneh Bang kalo kayak gitu Bang. Aneh tuh kayak gimana, kayak kedengerannya nggak sedep gitu Bang. Maksud gue nih, itu kan putusannya udah inkrah dari bulan April 2025."

"Perintahnya apa? Perintahnya kosongin itu lahan, Bang. Kosongin. Tapi ente malah rutin buat bikin event di situ, ya kan. Kan bingung gue Bang. Apa ini yang ente maksud taat putusan?" selorohnya.

Nusantara kembali melayangkan sindiran pada mantan menantu Sunan Kalijaga itu.

"Yang lebih ajaibnya lagi di bulan Juni, abang sempet ngumpulin donasi buat itu lahan padahal posisi perjanjiannya udah batal. Abang harus ngosongin."

Pihaknya mendesak Taqy menjual seekor kudanya jika memang tak memiliki dana untuk membongkar.

"Lagi aneh Bang, kalau Abang bilang buat ngebongkar bangunan gitu aja Abang nggak ada duit. Dunia tahu Bang, lifestyle Abang tuh kayak gimana, ente tuh gimana gitu. Dunia tuh tahu Bang, aneh kalau Abang bilang nggak ada duit. Karena ape Bang, ngebongkar bangunan segitu aja itu nggak habis satu kuda Bang," terang Nusantara.

Dia kembali meminta Taqy segera mengosongkan lahan yang bukan miliknya itu.

"Kalau emang Abang mengaku salah dan taat pada putusan pengadilan, kosongin. Itu tuntutannya Bang. Cari cara gimana Abang bongkar itu bangunan terus balikin ke pemilik lahannya," pinta Nusantara.

Taqy Malik Curhat soal Bisnis Gagal

Di tengah kasus yang menyeret namanya, Taqy menceritakan soal bisnisnya yang gagal.

Sambil berurai air mata, Taqy Malik menceritakan momen pilu itu dalam podcast bersama Dokter Richard Lee.

Pada awalnya Taqy Malik yakin bisnisnya akan berjalan lancar dan keuntungannya bisa digunakan untuk membeli delapan bidang tanah dari sosok pria yang kini berseteru dengannya itu.

Baca juga: Beda Pendapat Umi Pipik dan Taqy Malik Soal Pakai Emoji Semangka untuk Bela Palestina: Siasat Dakwah

"Saya berniat selama setahun itu bisa menyelesaikan Rp9 miliar, berarti cicilannya Rp667 juta," aku Taqy Malik mengawali ceritanya, dikutip dari YouTube dr. Richard Lee, MARS, Selasa (7/10/2025).

Selain itu, pria yang pernah mengenyam pendidikan tinggi di Mesir itu juga mendapatkan dukungan dari guru-gurunya saat hendak melunasi cicilan dari tanah yang dibelinya itu.

"Kenapa saya berani, karena ada guru-guru saya di belakang, yang siap kasih nasihat," imbuhnya.

Keyakinan itu semakin menguat tatkala di saat itu Taqy juga tengah memiliki bisnis yang digadang-gadang akan berjalan baik.

"Saya merasa waktu itu saya ada project, ada bisnis yang akan berjalan yang InsyaAllah kita bisa nutupin ini (cicilan)," bebernya.

Di momen itu, pria yang bercerai dari Salmafina Sunan pada tahun 2018 itu lantas menyinggung soal aksinya menggalang donasi beberapa waktu lalu.

Ia meluncurkan kampanye donasi bertajuk 'Selamatkan Masjid Malikal Mulki' dengan target Rp6 miliar, mengajak publik menyumbang Rp30 ribu per orang guna membebaskan tanah sengketa yang di atasnya telah dibangun Masjid Malikal Mulki.

Diakui oleh Taqy pada awalnya ia tak berniat menggunakan uang hasil donasi untuk melunasi cicilan tanah yang dibelinya itu.

"Makanya saya nggak pernah berharap dari uang umat, nggak pernah, kalau memang bisa kita sendiri ya sendiri," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Namun sayangnya bisnis yang digadang-gadang akan berjalan lancar itu nyatanya gagal.

"Diperjalanan project itu gagal," ungkapnya.

Dikatakan olehnya, kemampuan ekonomi Taqy Malik di saat itu juga terbilang kurang stabil.

Di mana pada saat itu ia mengalami masalah lantaran bisnisnya di bidang travel dan umrah bermasalah.

"Di tahun 2021 kita lagi ada problem di travel umrah, nah tahun 2020 itu kan (pandemi) Covid-19, yang seharusnya berangkat kan jadi ditunda, singkat cerita jamaah ini minta dibalikin uangnya " tambahnya.

Pihak travel Taqy Malik pun sempat menawarkan opsi lain agar para jamaahnya tetap bisa berangkat ke Tanah Suci pada saat itu.

Namun sayangnya tawaran itu ditolak oleh para jamaah yang bersikukuh meminta uangnya kembali.

Tak ayal, pria yang kini berstatus sebagai suami sah selebgram Sherell Thalib itu pun harus mengeluarkan uang pribadinya untuk mengembalikan uang jamaahnya.

Bahkan pada saat itu mobil mewah pribadinya pun ikut dijual untuk menutup kerugian bisnis travelnya itu.

"Padahal opsi dari travel yang paling bijaksana adalah, 'Ibu, Bapak, bisa tetap berangkat tapi uangnya nambah, karena peraturan waktu itu berbeda, satu orang harus satu kamar'."

"Nggak bisa mereka tetap minta uang, 'bayar dengan tabungan pribadi'. Bahkan waktu itu saya punya mobil BMW, saya jual, ini bentuk tanggung jawab moral saya," kata pria yang dijuluki Juragan Saffron itu.

Meski sedang mengalami kesulitan ekonomi Taqy tak jera dan kembali membeli tanah kavling.

Bukan tanpa alasan hal itu dilakukannya, sebab ia memiliki harapan pada bisnis yang digadang-gadang bisa menutup uang cicilan dari tanah kavling tersebut.

"Jadi ekonomi saat itu sempat turun, ketika saya mau ngurus masjid ini ada sesuatu bisnis yang jadi harapan saya," urainya.

Namun sayangnya, bisnis itu pun gagal dan Taqy Malik tak bisa membayarkan cicilan tanah tersebut.

"Di termin kedua itu kita gagal, nggak bisa bayar sesuai kesepakatan, yang harusnya Rp667 juta kita cuma bisa bayar Rp100 juta," pugkasnya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved