Respons Wakil Menteri Dikdasmen Soal Ramainya Petisi Penolakan TKA di Media Sosial

Wamendikdasmen Atip Latipulhayat menanggapi petisi penolakan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang beredar di media sosial.  

Penulis: Nappisah | Editor: Kemal Setia Permana
Tribun Jabar / Nappisah
MENINJAU SMAN 20 - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, meninjau para siswa di SMAN 20 Bandung, Senin (3/11/2025). Atip menekankan bahwa output dari TPA adalah untuk menggali potensi atau kemampuan akademik masing-masing siswa.  

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, menanggapi petisi penolakan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang beredar di media sosial.  

Atip menyebut penolakan yang tertuang dalam petisi itu merupakan hak dari siswa.

Kendati demikian, ia menyebut sekitar 85 persensiswa akan melaksanakan TKA

“Ya, itu kan hak, dari sekitar 85 persen dari 4 juta sekian, yaitu 3,5 juta ikut melaksanakan. Jadi ya, simpulkan,” ujarnya, saat ditemui di SMAN 20 Bandung, Senin (3/11/2025). 

Atip menekankan bahwa output dari TPA adalah untuk menggali potensi atau kemampuan akademik masing-masing siswa. 

Hal itu dapat digunakan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

"Selain itu, juga untuk mengetahui kemampuan akademik mahasiswa yang nanti akan menjadi pedoman sesuai dengan kemampuannya,” ucapnya. 

Atip menyebut setelah pelaksanaan TKA di hari pertama akan dilakukan evaluasi. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Ruang Kelas SMP Pasundan 1 Ambruk, 6 Siswa Luka-luka

“Evaluasi tentunya ada tapi menurut saya persiapan sudah memadai. Jika kita mengulur pelaksanaan itu kita tidak sigap, tapi tentunya kekurangan-kekurangan yang ada tadi kami sudah dapat masukan baik dari pihak sekolah juga para siswa tentunya akan ada perbaikan,” jelasnya. 

Keluhkan Soal Matematika

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat, Deden Saipul Hidayat, menuturkan ada sebanyak 594.297 siswa dari jenjang SMA, SMK, MA, MAK, hingga SLB di seluruh Jawa Barat telah mendaftar untuk mengikuti TKA.

Namun pada pelaksanaan hari pertama, para siswa SMK mengeluh soal matematika yang diujikan dalam TKA

“Di SMK memang lebih mengeluh di soal matematika, kita akan lihat dulu karena ini baru hari pertama, baru kita bisa evaluasi. Apakah betul ini memang terlalu tinggi untuk soal di SMK, karena di SMK itu matematika dasar. Kalau diujikannya hampir mirip dengan SMA, mungkin yang harus kita evaluasi,” jelas Deden. 

Menurutnya, dari beberapa kunjungan ia menilai para sekolah dan siswa menyiapkan TKA dengan baik. 

“Kami pun dari Dinas Pendidikan terus melakukan sosialisasi, penguatan agar disiapkan secara baik, walaupun awalnya kan tidak wajib. Tapi setelah hasilnya ini dijadikan referensi ke perguruan tinggi, kan sayang bila tidak ikut,” ucapnya.  

Deden menyebut dari data yang ada, sekitar 300 siswa saat ini tengah mengikut Pekan Olahraga Pelajar dan tidak memungkinkan mengikuti TKA

“Kita siapkan di tahap dua itu susulan. Jangan sampai mereka Popnas juga terganggu juga semangat untuk jadi juaranya,” ujar Deden.  

Selain itu, Deden menyebut sekolah-sekolah yang rawan bencana akan dilakukan TKA susulan di tahap berikutnya. 

Baca juga: Duh Jelang ke Selangor, Man Of The Match Persib di Laga Kontra Bali Dikabarkan Sakit

“Kemudian ada sekolah-sekolah yang kemarin terkena bencana. Kalau memang tidak memungkinkan hari ini ikut, ada susulan. Kalau dipaksakan kasihan juga anak-anak nilainya jadi tidak bagus. Termasuk yang di Bekasi itu SMA 2 Sukatani. Saya pantau 2 hari ini ternyata surut, akhirnya bisa mengikuti. Nah, hal seperti itu kan harus kami pantau,” jelasnya. 

Tak hanya itu, Deden menyebut persiapan teknis seperti listrik telah dimonitoring pihaknya untuk memastikan pelaksanaan TKA berjalan dengan lancar. 

“Termasuk hal kecil juga kita sampaikan ke teman kepala cabang kordinator dengan PLN. Jangan sampai pada saatnya pelaksanaan, mati listriknya,” ujarnya.  (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved