Tangkuban Parahu: The Legend and the Beauty, Lukisan SBY yang Dihadirahkan ke ITB Selain Buku

SBY donasikan lukisan berjudul Tangkuban Parahu: The Legend and the Beauty untuk mendukung kemajuan pendidikan tinggi di ITB.

ISTIMEWA DOK. HUMAS ITB
LUKISAN SBY - Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono menyumbangkan lukisan Tangkuban Parahu:The Legend and the Beauty dan buku berjudul Garis Waktu Tak Bertepi kepada Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara (kanan). Momen ini terjadi dalam pembukaan Adicitra Ganesha 2025 di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Jalan Ganesha, Kota Babdung, Rabu (8/10/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Acara Adicitra Ganesha 2025 di Aula Barat, Institut Teknologi Bandung (ITB) Kampus Ganesha, Rabu (8/10/2025), terasa lebih istimewa.

Ini karena hadirnya lukisan spesial yang didonasikan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada pihak ITB.

Lukisan berjudul Tangkuban Parahu: The Legend and the Beauty tersebut didonasikan SBY untuk mendukung kemajuan pendidikan tinggi di ITB.

SBY menyerahkannya secara langsung ke Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara.

Selain itu, SBY juga turut menghadiahkan buku puisi berjudul Garis Waktu Tak Bertepi yang merupakan kumpulan refleksi batin dan renungan hidupnya sebagai seniman serta pemimpin.

"Lukisan ini menggambarkan hubungan harmonis antara alam, legenda, dan keindahan yang perlu dijaga manusia," kata SBY dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/10/2025).

Baca juga: Lesti Kejora Bakal Mulai Belajar Bikin Lagu Sendiri, Kapok Terseret Hak Cipta Karya Orang Lain

Ia mengatakan dua karya yang diberikan ke ITB menjadi simbol perpaduan antara seni, sains, dan nilai kemanusiaan, sehingga sejalan dengan semangat ITB dalam membangun peradaban yang berlandaskan akal, rasa, serta nurani.

Dalam kesempatan itu, SBY turut menyampaikan orasi kebudayaan yang mrngusung Culture for Change: Menyelamatkan Bumi dan Kehidupan Manusia dengan Kontribusi Budaya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk menempatkan kebudayaan sebagai inti dari kemajuan peradaban, karena memiliki peran dalam membentuk karakter bangsa, dan menjaga kelestarian bumi di tengah tantangan global yang diwarnai krisis iklim maupun moralitas.

SBY menyoroti banyaknya persoalan dunia modern yang tidak bisa diselesaikan hanya melalui kemajuan teknologi atau ekonomi, tetapi harus melalui perubahan perilaku dan nilai manusia.

"Kalau kontribusi teknologi dan inovasi sudah banyak, maka kini saatnya budaya mengambil peran, karena budaya adalah cara kita berpikir, bersikap, dan berperilaku. Ketika budaya rusak, arah kemajuan pun kehilangan kompasnya," ujar SBY.

Sementara Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara, mengatakan, Adicitra Ganesha merupakan pameran dan lelang karya seni yang menghadirkan karya-karya maestro nasional, alumni ITB, hingga seniman dari berbagai kota di indonesia. 

Pada tahun ini, Adicitra Ganesha mengusung tema "Apresiasi, Representasi, Transformasi," dan menghadirkan lebih dari 50 maestro seni rupa hingga desainer nasional termasuk I Nyoman Nuarta, AD Pirous, Singgih S Kartono, serta lainnya.

Baca juga: Skenario Timans Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026 Setelah Kalah dari Arab Sadui, Irak Jadi Kunci

Pihaknya mengakui, melalui kegiatan lelang karya seni bertajuk silent auction di laman adicitraganesha.com, hasil penjualan akan disalurkan untuk mendukung Dana Lestari ITB (endowment fund).

"Adicitra Ganesha bukan hanya ajang pameran karya, tetapi juga simbol kolaborasi antara seni, sains, dan teknologi untuk kemajuan pendidikan dan kebudayaan," kata Tatacipta Dirgantara.

Ia menyampaikan, kemajuan bangsa tidak hanya diukur dari teknologi dan infrastruktur, tetapi dari kematangan budaya dan karakter masyarakatnya juga karena teknologi tanpa kebudayaan berpotensjli kehilangan arah, serta emajuan tanpa nilai bisa kehilangan makna.

"ITB akan menjadi ruang yang tidak hanya melahirkan inovasi ilmiah, tetapi turut menumbuhkan nilai kemanusiaan dan kebangsaan melalui seni maupun budaya," ujar Tatacipta Dirgantara.

Gelaran Adicitra Ganesha 2025 juga turut disertai peluncuran sistem penggalangan dana berupa platform daring untuk melelang karya seni para maestro, dan desainer nasional yang diberinama Adicitra Ganesha.

"Sistem ini memungkinkan masyarakat untuk memberikan penawaran secara terbuka dan transparan melalui laman adicitraganesha.com," kata Tatacipta Dirgantara. (*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved