Kasus Siswa SMK Diduga Dianiaya Polisi di Kota Serang, Nasib Korban Sampai Kritis Tak Sadarkan Diri

Kasus seorang siswa SMK di Kota Serang diduga dianiaya polisi Polda Banten tengah jadi sorotan publik, korban disebut kritis tak sadarkan diri.

Editor: Hilda Rubiah
Tribunnews.com
SISWA DIANIAYA POLISI: Ilustrasi kecelakaan -  Violent Agara Castillo (16) siswa SMK di Kota Serang diduga dianiaya polisi Polda Banten tengah jadi sorotan publik, korban disebut kritis tak sadarkan diri. 

TRIBUNJABAR.ID - Belakangan ini kasus seorang siswa SMK di Kota Serang diduga dianiaya polisi tengah jadi sorotan publik.

Akibat penganiayaan tersebut siswa SMK disebut-sebut bernasib malang hingga kritis, tak sadarkan diri.

Kasus dugaan kekerasan tersebut terjadi menimpa siswa SMKN 2 Kota Serang bernama Violent Agara Castillo (16).

Adapun aksi kekerasan yang dilakukan polisi, anggota Polda Banten.

Menurut kronologi, peritiwa kekerasan itu terjadi saat sang polisi berpatroli dan bertemu korban di jalan yang sedang mengendarai motor tanpa helm.

Baca juga: Nasib Tiga Siswa di Cirebon Pengedit Foto Syur dengan AI, Ternyata Pelaku Satu SMP dengan Korban

Alih-alih diberikan peringatan, siswa SMK tersebut diduga dipukul pakai helm oleh polisi tersebut.

Akibat pukulan itu, disebutkan siswa SMK tersebut pun terjatuh dari sepeda motor yang dikendarainya.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Syekh Nawawi Al Bantani, Kelurahan Cilaku, Kecamatan Curug, Kota Serang, pada Minggu (24/8/2025) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.

Saat ini, nasib korban dalam kondisi kritis dan mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Banten.

Ayah korban, Benny Permadi, menuturkan peristiwa bermula saat anaknya memperbaiki motor di rumahnya, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.

Kemudian, kata Benny, anaknya berpamitan untuk pergi ke bengkel dekat lampu merah Boru, tidak jauh dari lokasi kejadian.

Benny sempat melarang, namun sang anak berjanji hanya sebentar untuk mengambil beberapa suku cadang bersama lima temannya menggunakan sepeda motor.

Sesampainya di bengkel, Violent masih sempat mengabari Benny.

Mereka pergi tanpa menggunakan helm.

“Perjalanan ke bengkel tidak ada masalah, sampai bengkel dia kabarin saya, terus bilang langsung pulang karena hanya ambil spare part,” kata Benny, Senin (25/8/2025).

Sumber: Tribun banten
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved