Pengamat Sebut Gus Dur Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan, Kemunculan Marsinah Dinilai Mengejutkan

Nama Gus Dur sudah beberapa kali muncul dalam kategori tokoh yang masuk dalam anugerah pahlawan nasional.

Kolase Tribun Jabar dari Canva
POSTER HARI PAHLAWAN - Kumpulan poster Hari Pahlawan 2025 dengan desain menarik yang bisa diunduh dan dibagikan di media sosial. Hari Pahlawan Nasional diperingati setiap 10 November. (Canva) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Peneliti Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC) sekaligus Direktur Bandung School of Democracy (BSoD), Fahmi Iss menilai Presiden keempat, Abdurrahman Wahid atau dikenal dengan sebutan Gus Dur layak untuk mendapatkan anugerah sebagai pahlawan nasional.

Menurutnya, nama Gus Dur sudah beberapa kali muncul dalam kategori tokoh yang masuk dalam anugerah pahlawan nasional atau proses seleksi selama beberapa tahun, sehingga bukan nama yang tiba-tiba muncul begitu saja.

"Bicara soal rekam jejaknya (Gus Dur) dan kontribusinya terhadap negara juga saya kira memang layak dianugerahi gelar pahlawan nasional," ujarnya saat dihubungi, Minggu (9/11/2025).

Tetapi, untuk nama Marsinah, Fahmi menilai cukup menghenyak atau mengejutkan, karena pertama nama Marsinah tak pernah muncul dalam persiapan-persiapan dan seleksi sebelumnya.

Kemudian, nama Marsinah memang namanya secepat kilat tiba-tiba muncul dalam salahsatu prioritas untuk diberikan gelar pahlawan.

"Banyak pihak yang mensinyalir keputusan itu tak lepas dari janji Presiden Prabowo saat menghadiri apel akbar pada perayaan Mei Day beberapa bulan lalu. Jadi, pak Presiden menyampaikan bahwa Marsinah akan diberikan gelar sebagai salah satu tokoh yang telah berkontribusi pada gerakan buruh di Indonesia."

"Setelah itu namanya seolah terjadi percepatan dari kabupaten/kota, provinsi, bahkan Gubernur saat itu Khofifah di Jawa Timur bergegas memberikan rekomendasi terhadap Marsinah, dan sekarang namanya tiba-tiba masuk menjadi jajaran teratas begitu ya," katanya.

Fahmi menegaskan, pemberian gelar pahlawan untuk Gus Dur sangatlah layak.

Tapi, ia menilai Marsinah prosesnya terasa begitu cepat.

"Dan bicara layak atau tak layak saya kira mungkin yang berhak menilai tim penilai yang lebih paham. Apalagi, publik juga belum banyak tahu nama dan jejak Marsinah selama dia hidup dan aktif di gerakan massa buruh."

"Gus Dur memiliki kontribusi soal moderasi beragama, konsep toleransi, dan akomodasi terhadap sekelompok minoritas apalagi saat menjadi Presiden menghilangkan berbagai regulasi dan memberikan hak kepada mereka untuk menikmati haknya sebagaimana warga negara lain," katanya.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved