Pengamat IPRC Menilai Tokoh Jabar yang Diusulkan Gelar Pahlawan Nasional Sudah Layak

Empat tokoh asal Jawa Barat diusulkan mendapat anugerah pahlawan nasional.  Pengamat menilai sudah layak.

Dok KOMPAS/JB SURATNO
PAHLAWAN NASIONAL - Mantan Gubernur DKI Jakarta kelahiran Sumedang, Jawa Barat, Ali Sadikin. Ali Sadikin menjadi satu di antara empat tokoh Jabar yang diusulkan mendapat anugerah pahlawan nasional. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Empat tokoh asal Jawa Barat diusulkan mendapat anugerah pahlawan nasional. 

Keempat tokoh itu adalah  KH Abbas Abdul Jamil, Jenderal Ali Sadikin, Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja, dan KH Sholeh Iskandar. 

Menanggapi nama-nama tokoh Jabar yang diusulkan menjadi pahlawan nasional ini, peneliti Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC) sekaligus Direktur Bandung School of Democracy (BSoD), Fahmi Iss, menilai sebagai sebuah apresiasi yang bagus dan layak dari pemerintah.

Menurut Fahmi, proses atau perjalanan menuju penganugerahan gelar pahlawan tahun ini memang lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Hal ini terutama lantaran muncul sejumlah nama yang dianggap memiliki kontroversi hingga mengundang reaksi positif dan negatif dari publik.

Baca juga: Bersama Persib Bandung, Bojan Hodak Dobrak Sejumlah "Kutukan", Apa Saja yang Sudah Pecah Telur?

Misalnya, kata Fahmi, ada nama Presiden kedua RI, Soeharto, di mana ada gelombang penolakan dari beberapa elemen masyarakat sipil yang sebetulnya mengharapkan penganugerahan gelar pahlawan tersebut ditunda karena rekam jejak yang bersangkutan di masa lalu.

"Di luar itu, saya kira perlu diapresiasi juga kepada tim yang hari ini menjadi penilai yang beberapa di antaranya memang memunculkan nama yang berasal dari Jabar, misalnya termasuk mendiang Ali Sadikin, kemudian Prod Dr Mochtar Kusumaatmadja,"

"Ini perlu diapresiasi mengingat nama-nama itu memang memiliki rekam jejak baik dan direkognisi bukan hanya tingkat nasional, tapi Internasional. Paling penting saya kira memang tak punya 'dosa masa lalu' yang memberatkan proses pemberian gelar pahlawan tersebut," kata Fahmi saat dihubungi, Minggu (9/11/2025).

Menurut Fahmi, pemberian gelar pahlawan ini tentu telah menempuh prosedur yang panjang dari usulan masyarakat, penilaian tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat.

Sehingga dia meyakini ada tim yang memiliki kapasitas dan kompetensi untuk memberikan penilaian.

"Untuk beberapa nama tadi (tokoh asal Jabar), saya kira memang penilaian yang diberikan tim penilai dengan penilaian masyarakat secara umum itu terhubung dan nama-nama tadi layak dan publik akan memberikan penilaian yang sama dan mengkonfirmasi apa yang diberikan tim penilai," katanya.


Berikut daftar nama yang diusulkan untuk menerima gelar pahlawan nasional: 

1. H.M. Soeharto - Jateng
2. K.H. Abdurrahman Wahid - Jawa Timur
3. Marsinah - Jawa Timur
4. Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf - Sulawesi Selatan
5. Drs. Franciscus Xaverius Seda - Nusa Tenggara Timur
6. Andi Makkasau Parenrengi Lawawo - Sulawesi Selatan
7. Tuan Rondahaim Saragih - Sumatera Utara
8. Marsekal TNI (Purn) R. Suryadi Suryadarma - Jawa
9. K.H. Wasyid - Banten
10. Mayjen TNI (Purn) dr. Roebiono Kertopati - Jawa Tengah
11. KH. Muhammad Yusuf Hasyim - Jawa Timur
12. Demmatande - Sulawesi Barat
13. KH. Abbas Abdul Jamil - Cirebon, Jawa Barat, pendiri Pontren Buntet
14. Hajjah Rahmah El Yunusiyyah - Sumatera Barat
15. Abdoel Moethalib Sangadji - Maluku
16. Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin - Sumedang, Jabar
17. Letnan Kolonel (Anumerta) Charles Choesj Taulu - Sulawesi Utara
18. Mr. Gele Harun - Lampung
19. Letkol Moch. Sroedji - Jawa Timur
20. Prof. Dr. Aloei Saboe - Gorontalo
21. Letjen TNI (Purn) Bambang Sugeng - Jawa Tengah
22. Mahmud Marzuki - Riau
23. Letkol TNI (Purn) Teuku Abdul Hamid Azwar - Aceh
24. K.H. Sholeh Iskandar - Jawa Barat
25. Syekh Sulaiman Ar-Rasuli - Sumatera Barat
26. Zainal Abidin Syah - Maluku Utara
27. Prof. Dr. Gerrit Augustinus Siwabessy - Maluku
28. Chatib Sulaiman - Sumatera Barat
29. Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri – Sulawesi
30. K.H. Bisri Syansuri - Jawa
31. Sultan Muhammad Salahuddin - Nusa Tenggara Barat
32. H.B. Jassin - Gorontalo
33. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja - Jawa Barat
34. M. Ali Sastroamidjojo - Jawa Timur
35. dr. Kariadi - Jawa Tengah
36. R.M. Bambang Soeprapto Dipokoesoemo - Jawa Tengah
37. Basoeki Probowinoto - Jawa Tengah
38. Raden Soeprapto - Jawa Tengah
39. Mochamad Moeffreni Moe'min - DKI Jakarta
40. Syaikhona Muhammad Kholil - Jawa Timur

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved