Kadin Soroti Pentingnya AI Untuk Ekonomi Global, Indonesia Diminta Beradaptasi
Raine juga menilai bagaimana kecerdasan buatan (AI), blockchain, dan tokenisasi kini menjadi fondasi baru ekonomi global yang tak terhindarkan.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua Komite Aset Digital, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Raine Renaldi, menyoroti pentingnya kecerdasan buatan atau AI, blockchain, dan tokenisasi untuk perkembangan ekonomi global.
Raine menilai penerapan AI dan blockchain tersebut, saat ini bukan lagi menjadi pilihan, tetapi sudah jadi kebutuhan untuk memastikan Indonesia berada di jalur ekonomi digital yang berkelanjutan.
"Kalau kita tidak cepat beradaptasi, kita hanya akan menjadi pasar, bukan pemain," ujar Raine yang juga menjabat sebagai President ID Opentech Group ini, Senin (20/10/2025).
Terkait hal tersebut juga sudah dibahas Raine saat tampil mewakili suara Indonesia di tengah ribuan pemimpin digital dunia dalam ajang teknologi dan startup terbesar di dunia, GITEX Global dan Expand North Star.
Dalam forum bergengsi tersebut, Raine juga menilai bagaimana kecerdasan buatan (AI), blockchain, dan tokenisasi kini menjadi fondasi baru ekonomi global yang tak terhindarkan.
"AI sekarang bukan hanya untuk antarmuka pengguna, tapi sudah menjadi sistem yang bekerja di belakang berbagai industri," katanya.
Raine juga menyoroti potensi ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang bisa menggandakan nilai ekonomi Indonesia menjadi Rp 2 triliun dolar AS jika dikelola dengan baik.
Dia menilai, dengan kondisi tersebut ada momentum digitalisasi dan regulasi yang kuat menjadikan Indonesia kandidat utama untuk memimpin transformasi ekonomi kawasan.
"Kuncinya adalah keseimbangan antara inovasi, regulasi, dan keberlanjutan. Indonesia punya semua modal itu," ucap Raine.
Selain mewakili Indonesia dalam sesi panel dan diskusi strategis, Raine juga menghadiri sejumlah pertemuan bilateral dengan perwakilan dari Kementrian Rusia, Polandia, PBB, dan berbagai negara lain untuk membangun strategic collaboration di sektor digital , keuangan dan juga projek Smart City yang sedang digalakkan di Indonesia.
"Fokus utama kita adalah kolaborasi strategis dan bagaimana meningkatkan perdagangan digital antarnegara. Indonesia tidak hanya ingin menjadi pengguna, tapi juga pencipta dan pengatur sistem digital global," ujarnya.
Keikutsertaan Raine dalam forum yang sama dengan tokoh AI dunia Sam Altman menjadi simbol bahwa Indonesia kini sejajar di panggung inovasi global Dengan membawa semangat 'Indonesia Naik Kelas' Raine menutup sesinya dengan pesan yang menggema di hadapan ribuan peserta.
"Indonesia bukan lagi sekadar pasar teknologi global, kita adalah bagian dari pencipta masa depan ekonomi digital dunia," kata Raine.
| IDC 2025, AMSI Soroti Ancaman AI Terhadap Eksistensi Media, Harus Ada Perlindungan Karya Jurnalistik |
|
|---|
| Pelajar dan Guru di Jabar Pecahkan Rekor Dunia Lewat Aplikasi Generative AI Amazon |
|
|---|
| AI Bagai Pisau Bermata Dua Bagi Jurnalistik, Dewan Pers Sebut Akurasi Menjadi KunciĀ |
|
|---|
| Ratusan Pelaku UMKM Sumedang Dilatih Stafsus Presiden Gunakan AI untuk Tingkatkan Omzet |
|
|---|
| Mengenal Lima Kecerdasan Buatan yang Bisa Mengubah Tatanan Dunia di Masa Depan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Ketua-Komite-Aset-Digital-Kadin-Indonesia-Ra.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.