Rumah Menkeu Sri Mulyani Jadi Sasaran Penjarahan, Senasib dengan Milik 3 Anggota DPR

Rumah Menteri Keuangan, Sri Mulyani, diserbu massa dan dijarah. Aksi penjarahan itu merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya.

Editor: Giri
Instagram @jakarta.terkini @infobintaro.id
RUMAH MENKEU - Penjarahan di rumah terduga milik Menteri Keuangan Sri Mulyani di Bintaro beredar dalam video di media sosial. Aksi itu dilaksanakan pada minggu (31/8/2025) dini hari. 

Sebelumnya, ia sempat menonaktifkan kolom komentar di media sosialnya setelah menuai kritik karena mendukung tunjangan rumah Rp 50 juta bagi anggota DPR.

"Jadi rumah jabatan itu kan sekarang rumah-rumahnya sudah dikembalikan ke pemerintah. Jadi sekarang itu mendapat kompensasi untuk kontrak," kata Nafa Urbach kala itu.

Menurut Nafa, tunjangan tersebut diperlukan oleh anggota DPR yang berasal dari luar daerah agar bisa tinggal lebih dekat dengan kawasan Senayan dan mudah mengakses gedung DPR

Namun, ia kemudian menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya tersebut.

"Guyss maafin aku yah klo statement aku melukai kalian," tulis Nafa Urbach, sebelumnya.

"Percayalah aku enggak akan tutup mata untuk memberikan hidup aku buat rakyat di dapil aku sebaik mungkin yang bisa aku kerjakan saat ini," ucapnya.

Sebelum Nafa Urbach, permintaan maaf juga disampaikan oleh Eko Patrio dan Uya Kuya.

Eko Hendro Purnomo atau dikenal Eko Patrio, akhirnya muncul ke publik dan menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan oleh perilakunya dalam beberapa waktu terakhir. 

Permintaan maaf disampaikan melalui video berdurasi dua menit yang diunggah di akun Instagram pribadinya pada Sabtu (30/8/2025) malam.

“Dengan penuh kerendahan hati, saya Eko Patrio menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada masyarakat atas keresahan yang timbul akibat perbuatan yang saya lakukan,” ujar Eko dalam video tersebut, didampingi oleh rekan sesama anggota DPR dari PAN, Sigit Purnomo atau Pasha Ungu.

Eko mengaku menyadari bahwa situasi saat ini membawa luka bagi bangsa, terutama bagi keluarga korban yang kehilangan orang tercinta maupun yang mengalami penderitaan akibat benturan sosial. Ia berjanji akan lebih berhati-hati dalam bersikap dan menyampaikan pendapat.

“Tidak sedikitpun terbesit niat dari saya untuk memperkeruh keadaan. Tentunya ke depan saya akan lebih berhati-hati dalam bersikap dan juga menyampaikan pendapat,” ucapnya.

Ia juga menegaskan komitmennya untuk menjalankan peran sebagai wakil rakyat dengan ketulusan dan keberanian, serta tetap menjaga sumpah sebagai anggota DPR.

“Saya berharap permohonan maaf ini dapat diterima. Sekali lagi, saya Eko Patrio mohon maaf,” tutupnya.

Tak berselang lama, giliran Uya Kuya menyampaikan hal serupa.

Lewat Instagram pribadinya @king_uyakuya, suami dari Astrid Khairunnisha ini juga menyampaikan janji-janji untuk perubahan.

Ia berkomitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Termasuk lebih berhati-hati dalam bersikap.

"Dengan segala kerendahan hati, saya minta maaf yang sebesar besarnya kepada masyarakat Indonesia dan saya mohon ampun kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Saya berkomitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan lebih berhati hati dalam bersikap."

Sama seperti Eko Patrio, keduanya mendapat sorotan karena berjoget ria dalam Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI pada 15 Agustus 2025 lalu.

Momen tersebut terjadi hanya beberapa hari setelah pengumuman kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR yang disebut mencapai Rp 120 juta per bulan, memicu kemarahan masyarakat luas.

Gelombang protes terhadap sikap anggota dewan yang dinilai tidak peka terhadap kondisi rakyat mulai memuncak pada Senin, 25 Agustus 2025. Ribuan warga dari berbagai elemen turun ke jalan di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, menyuarakan tuntutan pembubaran DPR dan peninjauan ulang kebijakan tunjangan DPR RI.

Aksi berlanjut pada Kamis, 28 Agustus, dipimpin oleh kelompok buruh dan pengemudi ojek online. Bentrokan terjadi antara massa dan aparat, hingga menewaskan seorang pengemudi ojol bernama Affan Kurniawan, yang dilaporkan tertabrak kendaraan taktis (rantis) Brimob dui Pejompongan, Jakarta Pusat 

Insiden tersebut memicu gelombang demonstrasi lanjutan di berbagai kota besar, termasuk Surabaya, Bandung, Medan, Makassar dan beberapa kota lain.

Kemunculan Eko Patrio dan Uya Kuta dalam video joget yang dinilai tidak sensitif terhadap situasi nasional, membuatnya menjadi salah satu figur DPR yang paling banyak dicari dan dikritik oleh publik.

Hingga Sabtu (30/8/2025) malam berlanjut dini hari, demonstrasi masih berlangsung di sejumlah titik, dengan tuntutan yang terus bergulir terkait transparansi, akuntabilitas, dan reformasi lembaga legislatif.

Sebagai informasi, pada 25 Agustus 2025 sempat terjadi aksi demonstrasi yang menyoroti besarnya gaji dan tunjangan anggota DPR yang nilainya lebih dari Rp 100 juta. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rumah Sri Mulyani Dijarah, Beredar Video Warga Serbu Rumah Menteri di Bintaro: Bawa Lukisan

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved