3 Anggota DPR RI yang Paling Dicari Pendemo, Termasuk Ahmad Sahroni yang Rumahnya Diamuk Massa
Ketiganya viral lantaran menyampaikan pendapat maupun sikap yang kontroversial dan dinilai menyakiti hati rakyat.
TRIBUNJABAR.ID - Aksi demo besar-besaran meletus di sejumlah daerah di Indonesia sejak Kamis (28/8/2025).
Tak hanya di Jakarta, demo pun terjadi di sejumlah kota besar, di antaranya Bandung dan Makassar.
Rupanya, ada tiga anggota DPR Ri yang saat ini paling dicari-cari massa pendemo.
Baca juga: Ferry Irwandi Nilai Ahmad Sahroni Biang Kerusuhan, Beda Reaksi dengan Pasha Ungu Soal DPR Bubar
Ketiganya viral lantaran menyampaikan pendapat maupun sikap yang kontroversial dan dinilai menyakiti hati rakyat.
Ketiga anggota DPR RI 'Most Wanted' tersebut adalah politisi Partai NasDem, Ahmad Sahroni, dan dua politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio dan Surya Utama alias Uya Kuya.
Ketiganya dinilai menunjukkan sikap arogan dan nirempati pada penderitaan rakyat Indonesia.
Nama ketiganya diteriakkan oleh massa demo di Jakarta pada Jumat (28/8/2025).
"Woi pejabat-pejabat yang joget. Mana lu Uya Kuya, Eko Patrio, Sahroni?" seru para demonstran, Jumat (29/8/2025).
Dari ketiganya, nama anggota DPR RI Ahmad Sahroni yang paling menjadi sorotan.
Sahroni mendapat kecaman keras hingga kritikan dari publik setelah menyebut orang yang menuntut DPR RI dibubarkan sebagai orang tolol sedunia.
Tiga nama anggota DPR RI ini pun dinilai menjadi pemicu gelombang unjuk rasa yang kini semakin membesar, dimulai massa menggeruduk gedung Parlemen DPR RI hingga akhirnya merembet ke berbagai wilayah.
Baca juga: Kondisi Rumah Ahmad Sahroni yang Digeruduk Massa, Barang-barang dan Mobil Hancur, Kaca Berserakan
Beberapa wilayah yang digeruduk massa antara lain Gedung DPRD Makassar, Gedung DPRD Solo Jawa Tengah, Gedung DPRD Cirebon, hingga kantor-kantor Satuan Kepolisian di Jakarta Timur, Surabaya Jawa Timur, dan Semarang Jawa Tengah.
Nama Ahmad Sahroni paling dicari massa demo, sebab ia dianggap sebagai orang yang paling arogan selama menjadi anggota DPR RI.
Sebab dalam sebuah momen, Ahmad Sahroni menyebut "rakyat tolol" karena berkeinginan membubarkan DPR RI.
Banyaknya problem sosial di masyarakat ditambah dengan pernyataan "rakyat tolol" dari anggota DPR RI, memicu kemarahan publik.
Bagaimana tidak? Ahmad Sahroni adalah wakil rakyat yang dipilih rakyat untuk bisa menjadi perantara antara rakyat dan pemerintahan.
Namun, yang terjadi dirinya justru mengolok-olok rakyat sendiri yang telah membuatkan bisa melenggang duduk manis di Senayan.
Pernyataan "rakyat tolol" ini berawal dari mencuatnya isu kenaikan gaji bagi anggota DPR hingga Rp100 juta di tengah sulitnya masyarakat untuk bertahan hidup karena kenaikan pajak, adanya kasus beras oplosan dan korupsi di mana-mana.
Meski isu kenaikan gaji bagi anggota DPR telah dibantah oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani, namun rakyat tetap merasa kecewa hingga akhirnya tetap ingin DPR dibubarkan.
Baca juga: Demo di Berbagai Daerah, di Mana Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, dan Anggota DPR Kontroversial Lainnya?
Ahmad Sahroni menilai usulan pembubaran DPR adalah hal keliru.
Ia lalu menyebut pihak yang mengusulkan hal tersebut adalah tolol.
"Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia."
"Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak. Bodoh semua kita," ujar Sahroni pada Jumat (22/8/2025) lalu.
Pernyataan Ahmad Sahroni ini pun menuai kecaman publik.
Dirinya sempat memberikan klarifikasi, ia mengklaim tidak bermaksud untuk merendahkan masyarakat yang belakangan menyerukan agar DPR dibubarkan imbas isu kenaikan gaji wakil rakyat.
Ahmad Sahroni juga mengatakan bahwa pernyataan "orang tolol" dimaksudkan untuk orang yang berpikir bahwa DPR bisa dibubarkan begitu saja.
"Kan gue tidak menyampaikan bahwa masyarakat yang mengatakan bubarkan DPR itu tolol, kan enggak ada," kata Ahmad Sahroni pada Selasa (26/8/2025).
Ia menjelaskan perihal logika berpikir yang menilai DPR bisa dibubarkan hanya karena isu gaji dan tunjangan anggota.
“Iya, masalah ngomong bubarin pada pokok yang memang sebelumnya adalah ada problem tentang masalah gaji dan tunjangan. Nah, kan itu perlu dijelasin bagaimana itu tunjangan, bagaimana itu tunjangan rumah. Kan perlu penjelasan yang detail dan teknis."
“Maka itu enggak make sense kalau pembubaran DPR, cuma gara-gara yang tidak dapat informasi lengkap tentang tunjangan-tunjangan itu,” jelas Ahmad Sahroni.
Kini, setelah huru-hara terjadi Ahmad Sahroni telah dicopot dari jabatan Wakil Ketua Komisi III DPR menjadi anggota Komisi I DPR.
Baca juga: Viral, Curhatan Polisi Ingin Gabung dengan Pendemo dan Mahasiswa, Ngaku Nyaris Mati Demi Bela DPR
Pencopotan ini disahkan dalam surat bernomor F.NasDem.758/DPR-RI/VIII/2025 yang diterbitkan Partai NasDem pada Jumat (29/8/2025), yang juga ditandatangani Ahmad Sahroni sendiri.
Diduga Kabur ke Singapura
Melansir postingan seorang Youtuber bernama Ferry Irwandi, dalam akun Instagramnya @irwandiferry, dirinya memposting foto Ahmad Sahroni sedang berada di bandara menuju Singapura.
Diduga, ia kabur ke Singapura di tengah aksi demo terjadi.
Foto Ahmad Sahroni dengan memakai jaket coklat dan topi hitam itu diperoleh dari kiriman seseorang.
"Sahroni kabur ni ke SG (Singapura)," bunyi pesan dari pengirim.
"Kalau ini benar, maka orang ini sama pengecut dan rendahnya dengan katak bhizzer. Mau kabur sejauh apapun, warga sipil akan selalu ada dimanapun," tulis Ferry Irwandi melengkapi informasi tersebut, Jumat (29/8/2025).
Ferry Irwandi menyebut, jika memang benar Ahmad Sahroni kabur, maka tindakannya dianggap sebagai seorang pengecut.
"Hadapi kausalitas yang anda sudah lahirkan bukan kabur. Sekali lagi jika ini benar, Kami tidak sudi diwakili pengecut bermental culun seperti anda," tandasnya.
Hingga kini belum ada konfirmasi resmi terkait kebenaran foto maupun kabar keberangkatan Ahmad Sahroni ke Singapura.
Sebelumnya dalam unggahan lain, Ferry Irwandi juga melontarkan kritik keras terhadap Ahmad Sahroni.
Ia mengatakan Ahmad Sahroni memiliki andil dalam rentetan kekacauan hingga berujung pada hilangnya nyawa seorang warga sipil.
Ferry Irwandi juga mengutuk pernyataan Ahmad Sahroni yang justru mendukung polisi untuk menangkap pendemo anak di bawah umur yang disebutnya anarkis.
"Ingat @ahmadsahroni88 mulut sampah Anda punya andil yang besar dari semua rangkaian buruk dan duka ini."
"Saya tidak peduli seberapa powerful anda, seberapa kaya anda dan seberapa banyak orang yang anda sudah penjara. Anda adalah salah satu pihak yang harus bertanggung jawab atas semua kekacauan ini," tulis Ferry Irwandi dalam keterangan unggahannya Kamis (28/9/2025).
Rumah Sahroni Digeruduk
Teranyar, kini rumah anggota DPR RI dari Partai NasDem ini digeruduk massa pada Sabtu (30/8/2025) sore.

Rumah tersebut berada di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, didatangi massa.
Sosok lain yang juga dicari-cari massa yakni Eko Hendro Purnomo atau yang lebih dikenal sebagai Eko Patrio.
Anggota DPR RI sekaligus Wakil Ketua Komisi VI yang mengurus bidang bidang perdagangan, kawasan perdagangan dan pengawasan persaingan usaha, dan BUMN ini menjadi buah bibir masyarakat lantaran sikapnya yang dianggap tak punya empati.
Dalam sebuah momen di ruang Sidang Tahunan MPR, tepatnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa (20/8/2025) Eko Patrio terlihat sedang asik berjoget.
Aksi joget-joget itu juga dilakukan bersama beberapa anggota dewan lainnya, diduga mereka joget karena jumlah tunjangannya naik.
Amarah publik pun semakin memuncak, sebab saat ini masyarakat merasa tercekik lantaran pajak meningkat dan korupsi di mana-mana.
Di sisi lain, Eko Patrio masih aktif bersosial media.
Lewat unggahan Instagramnya, @ekopatriosuper, ia masih merespons situasi terkini.
Termasuk soal wafatnya seorang driver ojek online (ojol) saat aksi demo terjadi.
Dalam unggahan tersebut, Eko Patrio memposting sebuah gambar bertuliskan "Turut Berduka Atas Meninggalnya Affan Kurniawan, Pengemudi Online Korban Jiwa Aksi Demonstrasi".
Ia juga menginginkan kasus ini diusut secara tuntas.
Baca juga: Sempat Viral, Wakil Ketua Komisi VI DPR Eko Patrio Minta Maaf soal Video Parodi Joget: Enggak Maksud
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun Turut berduka cita yang sedalam-sedalamnya atas wafatnya almarhum affan kurniawan, semoga Allah lapangkan kuburnya , dan kel yang ditinggalkannya diberikan ketabahan aamiin #usutsecaratuntas," demikian tulisan Eko Patrio yang tersemat dalam postingan tersebut.
3. Uya Kuya
Surya Utama atau lebih dikenal Uya Kuya, anggota DPR di Komisi IX yang mengurusi bidang kesehatan, ketenagakerjaan, sampai dengan jaminan sosial.
Nama Uya Kuya juga tak luput dari sorotan massa.
Sebab Uya Kuya juga ikut berjoget bersama dengan Eko Patrio saat rapat Sidang Tahunan MPR.
Unggahan Uya Kuya di sosial media juga disorot lantaran diduga pernah menyinggung isu kenaikan gaji DPR menjadi Rp3 juta per hari.
Uya Kuya menyebut gaji Rp 3 juta per hari tidaklah besar.
Apalagi dirinya seorang artis, pernyataan itu disampaikan di akun media sosialnya sembari berjoget-joget.
Konten itu dianggap tidak peka dan justru memperkeruh suasana, seolah-olah ikut “membanggakan” atau menormalisasi kenaikan gaji DPR.
Baca juga: Joget Bareng Anggota DPR Viral, Uya Kuya Klarifikasi Beredar Video Lamanya Soal Gaji 3 Juta Sehari
Uya Kuya juga dianggap bergembira di tengah penderitaan masyarakat.
Akibatnya, saat demo besar di DPR tanggal 29–30 Agustus 2025, massa berulang kali meneriakkan nama Uya Kuya sambil menuntut pertanggungjawaban.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
Demo di Depan DPRD Jabar Memanas, Warga yang Olahraga di Gasibu Bandung Ikut Dibubarkan |
![]() |
---|
Persib Bandung vs Borneo FC Ditunda, Maung Bakal Hadapi Jadwal Padat Tak Ideal karena ACL 2 |
![]() |
---|
Ferry Irwandi Nilai Ahmad Sahroni Biang Kerusuhan, Beda Reaksi dengan Pasha Ungu Soal DPR Bubar |
![]() |
---|
Kondisi Rumah Ahmad Sahroni yang Digeruduk Massa, Barang-barang dan Mobil Hancur, Kaca Berserakan |
![]() |
---|
Pernyataan Ayah Affan Tetap Percaya Polisi Meski Anaknya Tewas Dilindas saat Demo, Beri Pesan Bijak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.