Skill Robi Darwis dan Pratama Arhan Terancam Tak Bisa Lagi Dipakai dengan Aturan Baru Ini

Timnas Indonesia senior dan kelompok umur dikenal memiliki talenta-talenta baik dalam urusan lemparan ke dalam.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
LEMPARAN KE DALAM - Gelandang timnas U23 Indonesia asal Persib Bandung, Robi Darwis, melakukan lemparan ke dalam saat melawan Filipina pada pertandingan penyisihan Grup A Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (18/7/2025). Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) mulai membahas aturan baru soal lemparan ke dalam. 

TRIBUNJABAR.ID - Timnas Indonesia senior dan kelompok umur dikenal memiliki talenta-talenta baik dalam urusan lemparan ke dalam.

Jika di timnas senior ada nama Pratama Arhan, maka di timnas KU ada nama Robi Darwis yang dikenal memiliki lemapran ke dalam sangat jauh.

Namun kini, skill yang dimiliki keduanya terancam tak lagi bisa dipakai di sepakbola.

Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) mulai membahas aturan baru soal lemparan ke dalam.

Dikutip dari The Guardian, para pembuat undang -undang sepak bola itu mempertimbangkan soal lemparan ke dalam yang kini jadi tren internasional.

IFAB membahas kemungkinan membatasi waktu yang digunakan pemain untuk melakukan lemparan ke dalam, Selasa 28 Oktober 2025.

Hal ini berkaitan dengan banyaknya waktu yang terkuras saat lemparan ke dalam dijadikan sebuah tembakan.

Tak hanya lemparan ke dalam, durasi ini juga dibahas terkait tendangan sudut.

Baca juga: Persib Tak akan Diperkuat 1 Bek Andalan Lawan Selangor FC, Bojan Hodak Wanti-wanti Ini

Baca juga: Permata Timnas Rekan Thom Haye Hampir 100 Persen Menuju Persib, Persija Kans Rungkad?

"Tendangan sudut kini diberikan jika penjaga gawang gagal melepaskan bola dalam waktu delapan detik. Hitungan mundur tersebut ditandai oleh wasit dengan jari-jarinya," tulis The Guardian.

Di Liga Inggris, tren lemparan ke dalam melibatkan persiapan yang panjang karena dilakukan seperti free kick.

"Menyebabkan penurunan jumlah waktu dalam permainan," tulis Guardian.

Menurut Stats Perform, terdapat lebih dari dua kali lipat jumlah lemparan jauh di Liga Primer pada pekan-pekan pembuka musim ini dibandingkan dengan musim lalu secara keseluruhan.

Statistiknya rata-rata 3,44 per pertandingan sementara musim lalu 1,52 kali.

Dalam 40 pertandingan pertama musim ini, terdapat pula penurunan waktu bermain yang signifikan, yaitu 54 menit 21 detik per pertandingan, 133 detik lebih rendah dibandingkan musim lalu.

Saat ini dalam situs IFAB, ada beberapa aturan soal lemparan ke dalam namun belum terkait waktu yang digunakan.

Aturan itu hanya terkait apa yang harus dilakukan pelempar hingga siapa yang bisa melakukan lemparan. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Skill Pratama Arhan Terancam Diganjal Aturan IFAB, padahal Andalan saat Timnas Indonesia Buntu

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved